KABAR MADURA | 8 atlet asal Pamekasan gagal menyumbangkan medali untuk kontingen Jawa Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Padahal, Pamekasan mengirimkan 12 atlet dan satu pelatih untuk mewakili Jawa Timur di PON XXI.
Diketahui, pada klasemen akhir, Jawa Timur harus puas menduduki posisi ketiga dengan mengumpulkan 421 medali. Rinciannya, 146 medali emas, 134 medali perak, dan 141 medali perunggu.
Empat medali di antaranya adalah sumbangsih dari atlet Pamekasan, yakni satu medali emas dari cabang olahraga (cabor) Muaythai dan masing-masing satu medali perak dari cabor Futsal, Karate, dan Tenis Meja.
“Kami mengapresiasi semua atlet Pamekasan yang telah berjuang di PON hingga selesai,” ujar Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Pamekasan Djohan Susanto, Minggu (22/9/2024).
Menurut Djohan, persaingan di PON cukup ketat, sehingga memang butuh persiapan yang cukup matang. Kendati 8 atlet binaannya yang gagal menyumbangkan medali untuk Jawa Timur, pihaknya tetap mendukung penuh dalam rangka mendorong prestasi para atlet di setiap cabor.
Djohan berharap, ada pendanaan yang mendukung dalam pembinaan atlet ke depan, sehingga bisa dilakukan dengan maksimal.
“Semoga dari pemkab segera ada dana untuk puslatkab (pemusatan latihan kabupaten) untuk persiapan yang Porprov,” tambah Djohan.
Sementara itu, Atlet Taekwondo Aprilia Dwi Rahayu mengatakan, tahun ini dirinya gagal menyumbangkan medali untuk di kejuaraan bergengsi tersebut. Padahal, pada gelaran PON sebelumnya, April berhasil menjadi satu-satunya atlet Pamekasan yang menyumbang medali untuk Jawa Timur.
April menyebut, kekalahan dirinya dikarenakan ada perubahan sistem dalam pertandingan. Sehingga, dirinya tidak bisa mengimbangi lawan. April hanya mampu masuk 8 besar.
“Sekarang lagi masa transisi dari PON. Mulai latihan lagi untuk ikut seleksi kejuaraan-kejuaraan yang lain,” ucapnya. (nur/zul)