KABAR MADURA | Pada tahun ini ada peningkatan alokasi dana desa (ADD) di Pamekasan dibandingkan pada 2023, yakni sebesar Rp4 miliar. Diketahui, ADD pada 2023 sebesar Rp71 miliar, sedangkan 2024 sebesar Rp91 miliar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan Fathorrachman mengatakan, peningkatan ADD di Pamekasan ini dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya jumlah penduduk, luas lahan desa, letak geografis desa, jumlah masyarakat miskin di setiap desa, dan perolehan dana alokasi umum (DAU). Khusus yang DAU, minimal 10 persen dari yang diperoleh harus dialokasikan kepada ADD.
“Namun belum ada yang mengajukan. Padahal pengajuan pencairan ADD hanya cukup dengan peraturan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBdes) dan surat permohonan pengajuan,” jelasnya, Kamis (14/3/2024).
Penambahan anggaran tersebut, diakui Fathor, tidak hanya berlaku pada satu desa saja, akan tetapi disesuaikan dengan dasar pertimbangan dalam pemberian ADD kepada setiap desa. Tapi, yang jelas perolehan ADD setiap desa tidak ada disamakan.
Fathor mengungkapkan, pencairan ADD dilakukan setiap triwulan sekali, sehingga selama setahun terbagi menjadi empat kali. Namun, khusus pencairan ADD triwulan pertama tahun ini masih belum ada satu pun desa yang mengajukan, meski sudah dikomunikasikan dengan pemerintah di tingkat kecamatan.
“Sampai saat ini masih belum ada pengajuan, kami sudah sampaikan untuk bisa segera dicairkan di triwulan pertama, istilahnya 25 persen dari total pagu setiap desa,” tambahnya.
Dia menjelaskan, untuk peruntukan ADD disesuaikan dengan kebutuhan desa, utama untuk pembayaran penghasilan tetap (siltap) kepala desa dan perangkatnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman