KABAR MADURA | Pemeliharaan manuskrip terus diupayakan setiap tahunnya. Tujuannya, untuk tetap menjaga keaslian bentuk manuskrip dari segala jenis kerusakan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Ahmad Zaini, Minggu (12/5/2024). Menurutnya, alokasi anggaran yang tersedia tahun ini memang terbilang minim. Namun, untuk pemeliharaan manuskrip dan koleksi di museum dengan skala kecil masih terbilang cukup.
“Anggarannya sekitar Rp21 jutaan. Tapi itu sudah cukup untuk beberapa perawatan. Karena pendataan dan pemeliharaan itu harus setiap tahunnya,” paparnya kepada Kabar Madura, Minggu (12/5/2024).
Lebih lanjut, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah mengatakan, tahun ini pihaknya fokus terhadap pemeliharaan atau perawatan koleksi yang terdata di museum, termasuk pemeliharaan manuskrip. Seperti pengadaan alat atau bahan cairan yang berfungsi agar terhindar dari rayap dan lain sebagainya.
Namun, untuk pendataan manuskrip tahun ini tidak ada. Hal itu dikarenakan terbentur dengan anggaran yang tidak mencukupi. Sehingga, pihaknya fokus terhadap pemeliharaan dan perawatan manuskrip dan koleksi museum lainnya.
Meski pemeliharaannya terbilang minim, lanjut Fatim, pihaknya telah melakukan restorasi dan konservasi yang bisa awet empat hingga lima tahun di tahun sebelumnya. Sehingga, pemeliharaan tahun ini tetap optimal. Selain itu, juga dilakukan pembinaan terhadap pemilik manuskrip yang menyimpannya secara mandiri, seperti pembinaan mengenai tata cara menyimpan manuskrip yang baik.
“Untuk pendataan manuskrip baru, tahun ini tidak ada. Karena anggarannya tidak ada. Tapi kalau pemeliharaan semua koleksi ada, termasuk manuskrip. Khusus manuskrip yang disimpan secara mandiri oleh pemiliknya, kita lakukan pembinaan,” beber Fatim.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman