KABAR MADURA | Bantuan benih ikan tahun ini hanya menyasar satu desa. Pasalnya, menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Perikanan (Diskan) Lutfie Asy’ari, Rabu (18/9/2024).
Dia mengatakan, bantuan benih ikan itu menyasar kepada sepuluh penerima. Program itu ditujukan untuk keluarga stunting. Verifikasinya, dilakukan berdasarkan indikator yang sudah ditentukan.
“Tahun lalu hanya ada lima penerima. Saat ini ada 10 penerima, semuanya berasal dari Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan,” ungkapnya kepada Kabar Madura.
Bantuan itu, kata Lutfie, tidak hanya berupa benih ikan. Melainkan juga lengkap dengan penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) budidaya lainnya, seperti kolam, obat-obatan, seser ikan, sortir ikan, dan sarpras budidaya ikan lainnya.
Dia mengungkapkan, anggaran bantuan sarpras budidaya ikan untuk keluarga stunting itu senilai Rp70 juta yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Lutfie berharap, dengan adanya bantuan sarpras budidaya ikan tersebut bisa membuka peluang usaha, sehingga mampu mengurangi beban bagi keluarga stunting di Pamekasan.
“Indikator penerimanya selain masuk rawan stunting, juga harus memiliki lahan. Semoga dengan bantuan tersebut mereka dapat penghasilan tambahan,” tukas Luthfie.
Sementara itu, warga asal Pademawu, Qutsiyatul Mamluah, berharap tidak hanya keluarga stunting yang bisa mendapatkan bantuan sarpras budidaya ikan. Sebab, menurutnya, bantuan itu dianggap mampu mendongkrak kemajuan ekonomi masyarakat secara mandiri. Dia meminta pihak terkait untuk tahun 2025 cakupan penerima manfaat bantuan itu lebih diperluas lagi.
“Kalau bisa tidak hanya untuk stunting. Tapi juga untuk masyarakat yang menengah ke bawah juga, meskipun tidak stunting juga butuh dorongan dana dari pemerintah,” tuturnya. (nur/zul)