Dikritik FWP, Polres Pamekasan: Masyarakat Enggan Melaporkan Kejadian!

News72 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Polres Pamekasan tampak menyeriusi kritikan Forum Wartawan Pamekasan (FWP). Itu berkenaan dengan penilaian terhadap kinerja kepolisian di daerah Pantura, yang dirasa kurang sigap dalam bertugas.

“Dalam menyampaikan kesan dan pesan di acara Gathering Pers Mitra Polres di Trawas, Mas Nurus Solehen selaku Seksi Advokasi FWP menyampaikan kritik dengan contoh tentang adanya kejadian kendaraan truk, yang bermuatan garam tidak kuat menanjak sehingga mundur dan terperosok serta muatan tumpah,” ujar Kasihumas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto, Selasa (30/7/2024).

Pihaknya mengaku mendapat informasi berupa video dari seorang jurnalis bahwa ada kejadian tersebut. AKP Sri segera menyampaikan laporan tersebut kepada Kapolsek Pasean AKP Kusyairi. AKP Kusyairi mengonfirmasi kepada seluruh anggotanya dan semuanya tidak mendengar adanya kejadian tersebut.

Setelah itu, Kapolsek AKP Kusyairi segera memerintahkan kepada anggotanya untuk cek ke TKP yang disebut dalam video.

Sesampainya di TKP hanya ada bekas-bekas adanya kejadian tersebut, kendaraan truk maupun muatannya tidak ada. Hasil keterangan saksi-saksi di TKP, truk dan barang muatan sudah dievakuasi, tidak ada korban jiwa.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Janji Tilang Kendaraan Bermuatan Tanpa Tutup

“Menyimak apa yang telah terjadi, kami simpulkan bahwa mengapa tidak ada anggota Polsek yang menangani kejadian tersebut, karena tidak ada informasi yang diterima oleh Polsek Pasean,” ungkap AKP Sri—panggilan akrab AKP Sri Sugiarto.

Menurutnya, hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang sangat diperlukan di tingkat desa adalah kepedulian masyarakat untuk melaporkan adanya kejadian-kejadian yang ada, bisa secara berjenjang.

“Di situ ada perangkat desa yaitu Pak Pamong yang paling bawah. Pak Pamong bisa segera meneruskan kepada Pak Kades, lalu Pak Kades kepada Pak Bhabin atau Pak Kapolsek langsung,” terangnya.

Pengalaman AKP Sri sewaktu menjadi Kapolsek, Pak Pamong bisa langsung lapor ke Pak Bhabin atau bahkan langsung ke Kapolsek.

“Sekarang ada alat komunikasi setiap orang punya yaitu HP, jadi informasi apapun bisa segera diketahui Polsek dan dapat segera ke TKP,” ujarnya.

Faktor lain yang dominan, tambahnya, ada kecenderungan masyarakat enggan melaporkan kejadian, karena tidak ada korban jiwa entah luka-luka ataupun meninggal dunia. Kalau hanya kerugian material masyarakat cenderung tidak melaporkannya.

Baca Juga:  Klaim Temukan Kecurangan, Caleg PBB Tuntut PSU di Pamekasan

“Di sini perlu kita luruskan, bahwasanya Polsek ataupun Polres akan segera mendatangi TKP apabila mendengar adanya kejadian-kejadian,” kata AKP Sri.

Dijelaskan, polisi tidak selalu ada di TKP pada waktu kejadian. Karena itulah dibutuhkan informasi yang cepat dari warga yang mengetahui adanya suatu kejadian.

“Terima kasih kritik dan sarannya, semoga kami bisa lebih baik lagi,” terangnya.

Terkait tindak lanjut terhadap Polsek wilayah Pantura yang dinilai kurang respon, Polres Pamekasan akan melakukan pembinaan kepada seluruh anggota agar responsif bila ada laporan kejadian.

“Dan agar para Bhabin memberikan imbauan kepada seluruh perangkat desa agar segera melaporkan segala kejadian apapun, yang ada di wilayahnya kepada Pak Bhabin atau langsung kepada Kapolsek, agar kejadian itu bisa segera ditindaklanjuti,” tukas AKP Sri.

Pewarta: Khoyrul Umam Syarif

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *