Ditopang Hasil Wirausaha, Suriyono Mampu Bertahan 11 Tahun Jadi PTT di KUA Bluto

News16 views

KABAR MADURA|Meski mengabdi di Kantor Urusan Agama (KUA) Bluto dan mengajar di Pesantren Al-Amien Prenduan, Suriyono cukup terampil dalam menjalankan usaha. Statusnya yang hanya sebagai pegawai tidak tetap (PTT), membuatnya harus berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan finansialnya. 

IMAM MAHDI, SUMENEP

Sebagai pegawai non-ASN, kontrak dan gajinya pun menyesuaikan kemampuan anggaran yang ada. Sehingga tidak mungkin mengandalkan gajinya untuk menghidupi keluarga kecilnya. Berwirausaha jadi pilihan untuk tetap bertahan hidup dan terus mengabdi sebagai pegawai KUA Bluto dan pengajar di pesantren.

Sejak awal berkarir, Suriyono sadar gajinya sebenarnya tidak cukup untuk menghidupinya keluarganya. Dia cukup lama bersabar untuk bisa mendapatkan penghasilan.

“Jalan satu-satunya saya tetap bertahan, berintrospeksi diri, berbenah diri untuk mencapai sebuah impian. Karena proses adalah jalannya sukses adalah hasilnya,” kata Suriyono menceritakan kondisinya saat awal karirnya jadi pegawai KUA. 

Baca Juga:  Tolak Relokasi, Sejumlah Pedagang Datangi Kantor Diskopindag Sampang

Bahkan, kehidupannya sempat terpuruk. Berulang kali memulai suatu pekerjaan lain untuk menambah penghasilan, namun juga gagal berulang-ulang. 

“Usaha yang saya lakukan, pernah menjadi kuli, kini menjual ikan hias, dan lainnya,” ungkapnya. 

Dalam suatu momentum, motivasi hidupnya tiba-tiba semakin kuat. Saat itu dia menemukan buku berjudul The Power of Kepepet. Dari situlah muncul motivasinya untuk berjuang dan mempunyai keyakinan bahwa dalam perjalanan hidup tidaklah mudah seperti yang orang banyak bayangkan.

Pria kelahiran Sumenep 8 Mei 1989 berprinsip “dari gubuk derita menuju kota bahagia,” sehingga harus pantang menyerah dalam keadaan apapun. Begitu termotivasi dari buku tersebut, dia kemudian mencoba berdagang ikan hias di Pasar Lenteng, Pasar Bluto, bahkan hingga ke Pamekasan. 

Berkat usaha yang dijalaninya itu, mampu membiayai pendidikannya hingga lulus pascasarjana. Saat ini, usaha yang dirintisnya bertahun-tahun itu sudah memiliki 6 karyawan. 

Baca Juga:  Sudah Kantongi Tiga Nama, Partai Golkar Buka Peluang Usung Tokoh Lain pada Pilkada Pamekasan 2024

“Bukan hal yang mudah untuk meraih kesuksesan usaha hingga punya banyak karyawan,” katanya, Minggu (24/11/2024).

Menurut dia, untuk menjadi orang sukses, salah satu yang harus diketahui adalah berkomitmen, fokus, dan juga menjadikan pengalaman hidup sebagai hal penting, baik pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain. Sebab, hal itu akan dijadikan cerminan dan motivasi dalam menjalani sebuah perjalanan ke jenjang yang lebih baik. 

“Mencoba-dan terus mencoba tanpa menghiraukan kata orang lain,” ujar putra dari pasangan bapak Moh. Yasin dan Ibu Suwamna ini.

Saat ini, pria yang biasa disapa Enno ini masih aktif bertugas di KUA Bluto. Dia sudah 11 tahun menjadi pegawai KUA, diawali pada tahun 2013 di KUA Batuputih kemudian pindah di KUA Saronggi, dan kini di KUA Bluto. (waw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *