Jelang Tahun Anggaran Ditutup, Pengerjaan 14 Proyek Tangkis di Sumenep Laut Dikebut

News147 views
Banner Iklan

KABARMADURA.ID | SUMENEP-Dari 17 paket proyek tangkis laut di Sumenep, hanya 3 paket yang sudah selesai dikerjakan. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep Eri Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Hendri Hartono mengatakan, pekerjaan proyek tangkis laut perlu dipercepat, karena sudah hampir akhir tahun 2023. 

“Ada 14 paket proyek yang belum selesai, ini memang butuh segera mungkin,” katanya, Minggu (5/11/2023).

Beberapa proyek tangkis laut itu di antaranya yakni di wilayah Kecamatan Bluto, tepatnya di Desa Aeng Baja Kenek. Sedangkan di Kecamatan Sapeken berada di Desa Sabuntan, Desa Sakala, Desa Saor Saebus, Desa Tanjung Kiaok. Kemudian Desa Saobi di Kecamatan Kangayan, Desa Gapurana di Kecamatan Talango, Desa Padandangan  Kecamatan Pasongsongan, Desa Tarebung Kecamatan Gayam, serta Desa Talaga Kecamatan Nonggunong.

Baca Juga:  Anggaran Honor Guru Madin Sumenep Berkurang 

“Sekitar kurang lebih progres pengerjaan masih 30 persen, sisanya masih dikerjakan,” ucap dia. 

Proyek beranggaran sekitar  Rp2 miliar itu, selama ini diakui tidak ada kendala. Namun sekarang dilakukan dengan cara dikebut mengingat waktu sudah mepet, karena segera tututp tahun anggaran 2023. 

“Biasanya pada pertengah November ini sudah selesai, karena masih ada beberapa kendala, utamanya di daerah kepulauan yang tidak kunjung dikerjakan membuat pekerjaan mepet. Kami pantau terus pekerjaannya, minimal 3 kali seminggu dan evaluasi dilakukan setiap minggu,” bebernya. 

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sumenep Dulsiam mengaku sangat kecewa atas lambatnya pengerjaan tangkis laut  tersebut. Dengan waktu yang mepet itu, dia khawatir proyeknya tidak selesai tepat waktu. 

Baca Juga:  Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan Pamekasan Tembus Rp18 Miliar

“Bisa saja lewat tahun, ini tentu perlu kerja ekstra dari OPD terkait,” ucap politisi PKB itu. 

Oleh karena itu, kata pria yang akrab disapa Siam itu, mau tidak mau pekerjaan harus dikebut, tapi harus memerhatikan kualitas, karena terkadang pekerjaan cepat tetapi umurnya pendek. Misalnya cepat rusak dan sebagainya. 

“Padahal dari awal diwanti-wanti pekerjaan itu harus lebih awal, jika pekerjaan mepet kayak gini kan bisa saja pekerjaan lewat tahun nantinya,” kata Siam.

Pewarta: Imam Mahdi 

Redaktur: Wawan A. Husna

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *