KABAR MADUR | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan terus berkomitmen untuk menjaga warisan budaya. Salah satunya dibuktikan dengan menggelar konservasi, restorasi dan kajian benda pusaka di Kantor Disdikbud Pamekasan, Senin (23/9/2024).
Kegiatan yang menghadirkan Empu Ika Arista dari Kabupaten Sumenep itu dihadiri oleh Kepala Disdikbud Pamekasan Moh Alwi, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah, dan sejumlah peserta dari bidang kebudayaan.
Moh Alwi mengatakan, program konservasi, restorasi, dan kajian terhadap benda-benda pusaka yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi termasuk dalam rangka menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah.
“Kami ingin senantiasa merawat benda-benda yang ada di museum. Tentu butuh orang yang ahli di bidang itu, kemudian kami juga belajar bersama. Sehingga ketika ada pemeliharaan, tidak harus mendatangkan, teman-teman sudah bisa melakukan pemeliharaan sendiri, tentu nanti di bawah bimbingan dari ahlinya,” paparnya.
Alwi menegaskan, ke depan dalam proses pemeliharaan benda-benda pusaka ditargetkan ada buku panduan khususnya. Sehingga nantinya bisa mengedukasi masyarakat, terlebih bagi yang berkunjung ke Museum Mandilaras Pamekasan. Selain belajar tentang sejarahnya, mereka juga bisa belajar tentang pemeliharaannya.
“Kami juga ingin mengedukasi masyarakat. Jadi berbekal dari yang didapatkan dari kajian hari ini, teman-teman di bidang kebudayaan bisa membuat panduan bagaimana merawat benda-benda pusaka,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah mengutarakan, terdapat 15 barang pusaka yang direstorasi dan dikaji, yakni terdiri dari empat tombak dan 11 keris, yang memang selama ini dipajang di Museum Mandilaras Pamekasan.
“Keris di Museum Mandilaras tidak hanya berasal dari Pamekasan, sebagian besar dari Pamekasan dan lainnya dari luar Pamekasan,” ungkapnya.
Sedang Empu Ika Arista menyampaikan, proses pemeliharaan pusaka milik Museum Mandilaras Pamekasan diawali dengan pembersihan karat, warangkanya dirawat, dan perapihan bilah kerisnya.
“Ketika keris tidak dirawat, maka dia akan akan karat, rusak dan lain semacamnya. Jadi hari ini akan merawat keris dan pusaka,” ujarnya. (rul/zul)