Konsisten Sediakan Lapak Baca dan Ruang Diskusi, Gubuk Literasi Berhasil Tarik Peminat hingga Luar Daerah

News48 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Komunitas Gubuk Literasi memang bukan satu-satunya komunitas pengembangan  literasi di Pamekasan. Namun, keberadaannya bukan menjadi kompetitor terhadap komunitas lain. Melainkan bergerak bersama mewujudkan misi peningkatan literasi. Itulah motivasi didirikannya Gubuk Literasi, yang kini masih belum genap berusia satu tahun.

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN

Kharisma 2

Didirikan pada 27 Juni 2024 lalu, Gubuk Literasi konsisten memfasilitasi lapak baca gratis untuk para mahasiswa. Tujuannya, untuk meningkatkan gemar membaca di kalangan  pemuda, khususnya mahasiswa.

“TGM (tingkat gemar membaca) di Pamekasan ini mengalami penurunan. Jadi saya berpikir, kenapa enggak kita dorong dengan cara memberikan akses bacaan lebih mudah kepada teman-teman, jadi terbentuklah komunitas ini,” terang ketua Gubuk Literasi M. Rozien Abqoriy, Minggu (13/10/2024).

Baca Juga:  Ketua DPRD Pamekasan Pastikan APBD 2024 Ada Perubahan

Setiap minggunya, kata Ozi, lapak yang disediakan tersebut cukup ramai disinggahi oleh mahasiswa. Dia menilai, melalui fasilitasi tersebut bisa mempermudah akses mahasiswa ataupun anak muda untuk tertarik terhadap literasi.

Menurutnya, kecintaan mahasiswa terhadap buku, dewasa ini mulai memudar. Sehingga, perlu adanya akses untuk mendorong terhadap kecintaan  literasi tersebut.

Selain menyediakan lapak baca, Gubuk Literasi juga mewadahi publik dengan ruang sharing atau diskusi secara daring. Bahkan, kegiatan diskusi itu tidak hanya mencakup pemuda Pamekasan saja. Namun, juga menarik perhatian mahasiswa secara luas, seperti mahasiswa dari Aceh, Mataram, Tulungagung, dan lainnya.

Baca Juga:  DPMD Pamekasan Kembali Usulkan Enam Desa untuk Program Desa Berdaya

Isu yang diangkat dalam diskusi tersebut beragam, mulai dari sosial, politik, pendidikan, dan lain-lain. Menurut Ozi, fasilitasi itu perlu didorong demi mewujudkan kecintaan literasi di kalangan anak muda terus tumbuh.

“Kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong atau menumbuhkan cinta terhadap literasi. Karena literasi ini menjadi dasar terhadap segala bidang yang ada. Jika literaturnya kurang, maka praktiknya bisa keluar dari kaidah,” tutupnya. (zul)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *