KABAR MADURA | Komunitas Gubuk Literasi memang bukan satu-satunya komunitas pengembangan literasi di Pamekasan. Namun, keberadaannya bukan menjadi kompetitor terhadap komunitas lain. Melainkan bergerak bersama mewujudkan misi peningkatan literasi. Itulah motivasi didirikannya Gubuk Literasi, yang kini masih belum genap berusia satu tahun.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Didirikan pada 27 Juni 2024 lalu, Gubuk Literasi konsisten memfasilitasi lapak baca gratis untuk para mahasiswa. Tujuannya, untuk meningkatkan gemar membaca di kalangan pemuda, khususnya mahasiswa.
“TGM (tingkat gemar membaca) di Pamekasan ini mengalami penurunan. Jadi saya berpikir, kenapa enggak kita dorong dengan cara memberikan akses bacaan lebih mudah kepada teman-teman, jadi terbentuklah komunitas ini,” terang ketua Gubuk Literasi M. Rozien Abqoriy, Minggu (13/10/2024).
Setiap minggunya, kata Ozi, lapak yang disediakan tersebut cukup ramai disinggahi oleh mahasiswa. Dia menilai, melalui fasilitasi tersebut bisa mempermudah akses mahasiswa ataupun anak muda untuk tertarik terhadap literasi.
Menurutnya, kecintaan mahasiswa terhadap buku, dewasa ini mulai memudar. Sehingga, perlu adanya akses untuk mendorong terhadap kecintaan literasi tersebut.
Selain menyediakan lapak baca, Gubuk Literasi juga mewadahi publik dengan ruang sharing atau diskusi secara daring. Bahkan, kegiatan diskusi itu tidak hanya mencakup pemuda Pamekasan saja. Namun, juga menarik perhatian mahasiswa secara luas, seperti mahasiswa dari Aceh, Mataram, Tulungagung, dan lainnya.
Isu yang diangkat dalam diskusi tersebut beragam, mulai dari sosial, politik, pendidikan, dan lain-lain. Menurut Ozi, fasilitasi itu perlu didorong demi mewujudkan kecintaan literasi di kalangan anak muda terus tumbuh.
“Kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong atau menumbuhkan cinta terhadap literasi. Karena literasi ini menjadi dasar terhadap segala bidang yang ada. Jika literaturnya kurang, maka praktiknya bisa keluar dari kaidah,” tutupnya. (zul)