KABAR MADURA | Melewati pertengahan tahun 2024, capaian pendapatan asli daerah (PAD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru masih di bawah 50 persen dari target yang ditentukan.
Direktur RSUD Waru Pamekasan dr. Nanang Suyanto mengatakan, salah satu penyebab melambatnya capaian PAD rumah sakit yang dipimpinnya ini lantaran ketersediaan sarana dan prasarana atau sarpras yang kurang memadai.
Nanang berharap, kebutuhan alat kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat bisa didukung penuh oleh anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.
“Ketersediaan sarpras menjadi salah satu indikatornya. Tapi saya yakin target PAD RSUD Waru bisa dicapai,” ujanya kepada Kabar Madura, Minggu (28/7/2024).
Target PAD RSUD Waru 2024 Rp14 miliar. Sementara capaiannya hingga Juni belum menyentuh 50 persen, yakni baru sekitar 48,59 persen dari target. Sedangkan pada 2023 lalu, target PAD RSUD Waru Rp8 miliar, realisasinya sebesar Rp8,5 miliar.
Nanang mengaku, terdapat dua pelayanan yang paling signifikan menyumbang ketercapaian PAD, yakni tindakan operasi, mulai dari operasi bedah hingga kandungan, dan layanan rawat inap.
“Untuk saat ini hanya dari tindakan operasi dan pasien rawat Inap karena RSUD Waru adalah RS kelas/tipe D,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, pihaknya sudah melakukan evaluasi dalam mengurai permasalahan dalam rangka peningkatan PAD, baik melalui sisi kualitas layanan yang diberikan, maupun kesiapan alat kesehatan sebagai salah satu penunjang dalam memberikan layanan.
“Evaluasi yang dilakukan adalah dengan memetakan kebutuhan SDM dan sarana prasarana serta anggaran yang dibutuhkan untuk diajukan ke Pemkab Pamekasan,” tegasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Sule Sulaiman
