KABAR MADURA | Keberadaan breakdance di Pamekasan tidak begitu mencuat ke permukaan. Namun, siapa sangka keredupannya di publik justru memiliki visi misi tersendiri untuk tetap menjaga orisinalitas Pamekasan, baik dari sisi budaya dan lainnya ke kancah yang lebih luas.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN
Pamekasan Breakin merupakan salah satu komunitas breakdance yang aktif di Kota Gerbang Salam sejak 2013. Cukup asing memang, namun dalam perjalanannya komunitas itu berhasil membawa identitas Pamekasan di berbagai event kejuaraan, seperti pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2020 yang berhasil tembus di 8 besar, Kejurda pada tahun 2021, dan event-event kejuaraan lain.
Setiap performa yang disajikan, komunitas yang diketuai oleh Muhammad Ricky Prasetya itu tidak pernah lepas dari identitas Pamekasan. Selalu ada histori yang berkaitan dengan Pamekasan, misalnya memadupadankan tari tradisional Pamekasan dengan dance kontemporer. Tema yang diusung pun tidak pernah lepas dari nasionalisme, seperti sumpah pemuda.
“Sasaran kami memang ke anak muda. Jadi meskipun breakdance ini menganut budaya luar, kami mengkombinasikan budaya-budaya lokal,” kata Ricky, Minggu (4/8/2024).
Menurut Ricky, meski kebaradaanya belum diketahui publik secara luas, pihaknya meyakini berpeluang untuk bisa ikut serta kembali di Porpov Jawa Timur 2025 mendatang dan akan memaksimalkan keikutsertaan di even lain. Sebab dengan begitu, keberadaan komunitasnya bisa menjamur secara luas.
“Setidaknya meskipun tidak menang, bisa menunjukkan kalau Pamekasan juga punya komunitas dance yang aktif. Aagr tidak dicap terlalu kolot,” tambahnya.
Dia memaklumi jika komunitas breakdance di Pamekasan tidak begitu dikenal banyak orang. Sebab, hal itu tidak pernah lepas dari stigma negatif masyarakat tentang breakdance merupakan kegiatan unfaedah yang tidak jelas muaranya. Stigma itulah yang berusaha dia hapus.
“Dianggapnya kami komunitas jalanan. Padahal, di situ ada adu skill dan adu kreativitas. Bahkan, ini termasuk dari cabor yang dilombakan ke berbagai tingkatan, mulai dari Porprov, PON, hingga internasional,” tutup Ricky kepada Kabar Madura.
Redaktur: Sule Sulaiman