KABAR MADURA | Rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep atau Perumda Air Minum Sumekar batal mengembangkan unit usaha air minum dalam kemasan (AMDK) secara mandiri di Sumenep. Awalnya akan diproduksi di Desa Patean, namun akhirnya harus dipindah di Malang.
Direktur PDAM Sumenep Febmi Noerdiansyah mengatakan, meski sudah ada investor tetapi tidak tertarik mengembangkan AMDK di Sumenep. Karena tidak memungkinkan produksi di Sumenep, pihaknya diminta menyiapkan beberapa kebutuhan penunjang, seperti menentukan merek, BPOM, perizinan, dan branding.
“Jika di luar Sumenep efektif maka akan ditindaklanjuti,” kata Febmi.
Awalnya, program itu diharapkan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) lantaran sumber air di Sumenep cukup banyak dan sangat strategis untuk dikembangkan. Sedangkan produksi AMDK itu rencana awalnya akan memanfaatkan sumber air di Kermaya Kecamatan Saronggi.
“Kami kalau target pasar sebenarnya sudah ada, tapi ini masih terus proses koordinasi dengan beberapa pihak terkait,” pungkasnya. (ara/waw)