KABAR MADURA | Mendekati musim hujan, tidak sepenuhnya proyek drainase di Sumenep tuntas. Sehingga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep harus kerja keras kebut sisa pekerjaan yang masih dalam tahap pekerjaan. Berdasarkan keterangan BMKG Sumenep, musim hujan akan terjadi pada November mendatang.
Wakil Ketua Semenatara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dulsiam menegaskan, proyek drainase di Sumenep wajib tuntas paling lambat sebulan, sehingga pada saat hujan nantinya dapat meminimalisir genangan ataupun banjir.
“Semua pekerjaan proyek drainase wajib segera tuntas akhir Oktober ya,” katanya, Senin (30/9/2024).
Dia akan terus berupaya agar proyek drainase itu cepat selesai. Untuk menekan itu, pihaknya akan panggil pihak organisasi perangkat daerah (OPD) teknis.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas PUTR Sumenep Dedi Falahuddin mengakui bahwa proyek drainase belum tuntas seratus persen, tetapi sebagian sudah ada proses finishing. Ada juga yang masih 50 persen hingga 89 persen, seperti pengerjaan drainase perkotaan di Jalan dr. Cipto Sumenep yang dianggarkan Rp1,3 miliar.
Terdapat 16 paket proyek drainase yang dikerjakan Dinas PUTR Sumenep, rata-rata pagu anggarannya di bawah Rp200 juta. Adapula yang Rp500 juta lebih, seperti proyek drainase di Pulau Gili Iyang.
“Insya Allah waktu sebulan akan dimaksimalkan untuk penyelesaian beberapa paket proyek drainase itu,” ucap Dedi. (imd/waw)
