KABARMADURA.ID | SAMPANG-Jumlah tenaga pendidik sekolah luar biasa (SLB) di Sampang masih sangat jauh dari kebutuhan. Diketahui, guru SLB di Sampang hanya 11 orang, padahal kebutuhannya mencapai 36 orang. Kondisi ini mendapatkan sorotan dari Dewan Pendidikan setempat.
Ketua Dewan Pendidikan Sampang Mawardi mengatakan, pengangkatan guru SLB merupakan wewenang dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur. Pihaknya berharap, keterbatasan guru SLB ini segera bisa terpenuhi sesuai dengan kebutuhan.
“Saya yakin Disdik Jawa Timur sudah mengantongi data guru SLB di setiap kabupaten/kota,” ujar Mawardi, Senin (9/10/2023).
Dia juga mengungkapkan, sebenarnya masyarakat bisa saja menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus ke sekolah yang normal. Sebab, sekarang sudah ada layanan sekolah inklusi.
“Mungkin itu bisa jadi solusi sementara,” tambahnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya membenarkan bahwa jumlah tenaga pendidik SLB di Sampang masih belum ideal.
“Sementara kami masih memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) yang ada,” ujar Mas’udi, Senin (9/10/2023).
Dia mengungkapkan, minimnya tenaga pendidik SLB disebabkan beberapa faktor, salah satu di antaranya karena terbatasnya lulusan guru SLB di Sampang.
“Di Sampang minim para pemuda itu kuliah ambil studi sekolah luar biasa,” tambahnya.
Namun, dia berjanji akan berupaya kekurangan tenaga pendidik SLB ini segera bisa teratasi. Sebab, anak-anak yang berkebutuhan khusus juga butuh pendidikan yang memadai.
“Sambil lalu kami berkomunikasi dengan pemerintah pusat,” tukasnya.
Pewarta: KM70
Redaktur: Sule Sulaiman
