KABAR MADURA | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abuya Kangean di Kecamatan Arjasa tahun ini mendapatkan banyak anggaran. Nilainya mencapai Rp11 miliar. Namun, anggaran khusus pembangunan itu menjadi sorotan anggota Komisi IV DPRD Sumenep Nurus Salam.
Nurus Salam menegaskan, tahun ini banyak anggaran yang akan digelontorkan untuk pembangunan RSUD Abuya, sehingga perlu diawasi ketat agar pengerjaan proyek nantinya tidak asal-asalan.
“Tahun ini banyak jatah anggaran khusus RSUD Abuya, hal ini perlu diawasi ketat,” katanya, Minggu (23/6/2024).
Anggaran khusus RSUD Abuya itu untuk pembangunan kelas rawat inap standar (KRIS), sarana gedung instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPRS), pembangunan drainase, pembangunan pagar, pembangunan gedung sederhana, untuk sarana gedung laundry.
Proyek khusus kebutuhan kesehatan itu milik Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, sebagian lagi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep.
“Mengenai ini, kedepan jangan sampai lalai, pengerjaannya harus tepat dan sesuai perencanaan,” kata politisi asal kepulauan ini.
Hal senada disampaikan anggota Komisi III DPRD Sumenep Ahmad Zainur Rahman. Dia mendesak beberapa paket proyek khusus RSUD Abuya di Kecamatan Arjasa itu segera dilaksanakan, serta pengawasannya harus ketat.
“Anggaran cukup besar tentu menjadi tantangan tersendiri, yakni pengerjaannya harus sesuai RAB, jika tidak ini tentu menjadi persoalan dan kami akan terus melakukan pengawasan juga,” kata pria yang biasa disapa AZ ini.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes P2KB Sumenep Moh. Nur Insan mengakui bahwa RSUD Abuya mendapatkan anggaran miliaran pada tahun 2024 ini. Anggaran itu melengkapi segala kekurangan dalam proses pengembangan RSUD Abuya. Saat ini, semua paket proyek itu masih proses lelang.
Mengenai pengawasan pengerjaan, nantinya akan dilakukan secara intens. Begitu ada kesalahan, akan terus diupayakan untuk evaluasi. Dia juga juga butuh dukungan masyarakat dalam mengawasi.
“Ini dipersembahkan khusus masyarakat kepulauan, agar tidak usah jauh-jauh pada saat butuh pelayanan kesehatan,” kata Nur Insan.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna