DLH Sumenep Dituntut Memastikan Kualitas Air Baik

News68 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Pemkab Sumenep melalui Dinas Lingkungan hidup dituntut untuk menyediakan air bersih. Sehingga, OPD teknis diminta melakukan pemantauan air secara maksimal dan mengambil sampel air.

Anggota Kimisi III DPRD Sumenep Akhmad Zainur Rakhman mengatakan, kualitas air yang jelek, dapat menimbulkan penyakit pada masyatakat Sumenep. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan secara rutin.

Kharisma 2

“OPD teknis perlu melakukan pantauan air, agar masyarakat Sumenep terselamatkan dari penyakit,” katanya, Kamis (13/6/2024).

Dia mengaskan, air sungai di Sumenep sangat banyak, seperti sungai Sarokah di Kecamatan Saronggi, Sungai Marengan, Sungai Kali Anjuk, Sungai Patrean dan lainnya. Semunya, perlu menyeluruh dilakukan pantauan air.

“Ini sangat penting, baku mutu air segera diambil sampelnya,” tegas dia.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan DLH Sumenep Mohammad Yunianto mengatakan, pemantauan kondisi sungai memang dilakukan secara rutin, setiap enam bulan sekali. Artinya dalam setahun, dua kali pemantauan telah dilakukan.

Baca Juga:  Usai Lakukan Deteksi Tempat, Satpol PP Pamekasan Akan Tindak Peredaran Rokok Ilegal

“Kualitas Air di Sumenep dalam setiap tahun kulitasnya bagus,” katanya.

Menurunya, pihaknya saat ini telah melakukan pengambilan sampel air di daerah aliran sungai (DAS). Namun, tahap kedua belum dilakukan karena masih haris berkoordinasi Pemerintah Provinasi Jawa Timur.

“Saat ini, masih melakukan MoU dengan Pemprov Jatim, dan insyaallah sebentar lagi terwujud,” bebernya.

Diakuinya, titik pantau sungai memang harus sesuai baku mutu untuk memastikan kualitas air yang akan di distribusikan pada masyarakat. Selain itu, karena air sungai mengalir pada masyarakat.

Sehingga, lanjutnya, perlu dilakukan pemantauan secara rutin, jika kualitasnya jelek maka mengakibatkan penyakit terhadap masyarakat. “Saat ini masih proses, hasilnya nanti akan diinfokan,” ujar dia.

Dikatakan, ada dua lokasi yang menjadi titik pantau DLH.
Diantaranya, daerah sungai Kali Patrean dari hulu hingga hilir (Manding-Kacongan). Kemudian, sungai Kali Anjuk dari hulu hingga hilir pula (Kebunagung-Gedungan).

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Klaim Mampu Atasi Inflasi

“Sungai Kali Patrean dan sungai Kali Anjuk akan dilakukan dua kali dalam setahun dalam hal mengukur kualitas air, kalau pengukuran atau pantau air pertama sudah dilakukan. Saat ini tunggu tahap kedua,” tuturnya.

Dirinya juga menegaskan, tidak mudah dalam melakukan kegiatan pengambilan sampel air itu. Selain harus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, juga petugas di DLH untuk melakukan hal tersebut sangat terbatas yakni ada sebanyak lima orang, yakni dua ASN dan tiga PHL.

Nantinya, hasil kualitasnya akan di bawa ke Surabaya. Sehingga, diketahui, di Sumenep untuk air sungai ada masalah atau tidak. “Ini sudah menjadi agenda tahunan, dan untuk tahap kedua sedang dilakukan,” pungkas Yunianto.

Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Fathor Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *