KABAR MADURA| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep masih kerja keras menggenjot capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar. Berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) Sumenep, memasuki triwulan ketiga 2024, capaiannya masih 42 persen dari target Rp2 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Diskop UKM dan Perindag Sumenep Idham Halil mengakui bahwa capaian PAD pasar masih rendah. Dia beralasan karena ada salah satu kendala, yakni pasar agak sepi pembeli, kemudian pedagang enggan membayar retribusi.
“Tapi masih ada kesempatan, perolehan PAD pasar bakal terus digenjot dengan memaksimalkan penagihan dan lainnya,” paparnya, kata, Rabu (17/7/2024).
Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari mengatakan, semestinya Juni lalu sudah mencapai 50 persen, karena sudah masuk pada akhir triwulan kedua atau sampai setengah tahun. Sehingga, sisanya 50 persennya lagi didapat dari sejak Juli ini hingga akhir tahun atau Desember.
Jika sampai setengah tahun tidak mencapai 50 persen, menurut Juhari, patut dipertanyakan. Dia ragu pada hingga akhir 2024 bisa mencapai target. Kemudian mengulang kondisi sebelumnya, tidak mencapai target lagi seperti tahun 2023.
Pada tahun 2023 lalu, perolehan retribusi pasar hanya mencapai 80 persen, alias Rp1,6 miliar dari target senilai Rp2,1 miliar.
“Jadi OPD teknis perlu bekerja keras lagi untuk mencapai target, ya dimulai dari sekarang,” tegas Juhari, Rabu (17/7/2024).
Jika target PAD tidak tercapai, Juhari memastikan bakal berdampak pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Agar APBD semakin baik dan meningkat, dia meminta capaian PAD itu dioptimalkan.
“Kegagalan jangan terus berulang, tetapi diperbaiki,” kata politisi asal Gapura ini.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna