Hendra Zulkarnain, Jurnalis Inspiratif dengan Beragam Prestasi: Sempat Down karena Hasil Beritanya Disobek

News123 views

KABARMADURA.ID | Tidak memiliki latar belakang pendidikan jurnalistik bukan berarti tidak berhak aktif di dunia jurnalisme. Sebab, sebuah ilmu pengetahuan bisa didapat dari mana saja. Itulah yang diyakini oleh Hendra Haminulloh Zulkarnain, jurnalis asal Pamekasan yang sudah banyak mencicipi suka duka menjadi jurnalis. 

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN 

Lulus sebagai sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Madura bukan halangan bagi Hendra untuk bisa aktif di dunia jurnalistik. Bahkan, semenjak kuliah pun, pada 2001 lalu, dirinya sudah aktif menjadi broadcaster di salah satu radio swasta di Pamekasan. Tidak lama kemudian, merangkap sebagai jurnalis juga.  Hal itu menjadi tantangan baru baginya. 

Keseriusan Hendra sebagai jurnalis dibuktikan dengan kepesertaannya di berbagai pelatihan jurnalistik, seperti Diklat Journalist Radio PRRSNI Peliputan Pemilu 2004, Workshop AJI Surabaya tentang Keamanan Jurnalis, Tidak Ada Berita Seharga Nyawa 2005, Inhouse Training Voice Of Amerika, dan Penguatan Jejaring Media Radio 2002. 

Baca Juga:  Legislator Sumenep Tekankan Ramp Check Digelar Rutin, Tidak Formalitas

“Jurnalis bukan pilihan pertama awalnya. Saya lebih suka ke broadcasting-nya. 2001 magang di Karimata. Tapi karena keharusan, jadi 2002 itu rangkap jurnalis sekaligus penyiar. Awal mula suka broadcasting karena basic saya di band dulu, sebagai vokalis,” ungkapnya, Kamis (7/12/2023). 

Perjalanan karir Hendra sebagai jurnalis tentu tidak mudah. Dirinya sempat down sebab berita yang ditulisnya disobek dua kali karena dianggap tidak layak oleh salah satu tutornya. Namun, dari situlah dia belajar mana yang harus diperbaiki dalam pemberitaannya. Tidak hanya itu, pria yang tinggal di Perumahan Genteng Kali Nomor 17 Kelurahan Barurambat Kota tersebut juga pernah mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan akibat pemberitaannya. Namun, dia berhasil membuktikan bahwa apa yang ditulisnya sesuai dengan fakta yang ada. 

“Jurnalisme itu tantangan, dan saya suka tantangan,” tambah Hendra. 

Kini, pria kelahiran 1978 itu banyak mendapatkan berbagai penghargaan.  Seperti Penghargaan Peduli Batik Sebagai Jurnalis & Pembawa Acara Sarasehan Perkembangan Batik di Pamekasan, Nominasi 4 besar Lomba Karya Jurnalistik Feature Radio Piala Prapanca & PWI Jatim, 2016. Juara 1 dan Penerima Award Lomba Program Radio Jurnalis Kategori Feature Budaya, tingkat Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2016, Nominasi 10 Besar Lomba Filler Budaya Radio se Nasional RRI Jakarta, Mewakili RRI Sumenep, 2017. 

Baca Juga:  Berkat Dukungan Masyarakat, Sumenep Raih Penghargaan Adipura

Selain itu, dia juga mendapat penghargaan di bidang fotografi. Seperti Penghargaan 100 Foto terbaik Nasional, tentang lingkungan hidup oleh Pemkot Surabaya (Ir. Tri Rismaharini MT), 2012. Juara 1 Nasional Lomba Foto Fakultas Ekonomi UI Jakarta, tentang Pelestarian Game Etnic. Tahun 2013. Juara 1 Lomba Foto HUT Klub Persepam Madura United  (PMU) 2014. Juara 2 Lomba Foto Nasional Kementerian Pendidikan RI, Tentang pendidikan dasar, Jakarta tahun 2014.

“Berita yang baik adalah berita yang berpengaruh dan jangan lacurkan idealisme jurnalis kita,” paparnya.   

Redaktur: Sule Sulaiman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *