KABAR MADURA | Honor tenaga fasilitator lapangan rumah tidak layak huni (RTLH) di Pamekasan tahun ini menyusut dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, masing-masing hanya mendapatkan Rp2.250.000 per bulan, sementara tahun lalu senilai Rp2.800.000.
Untuk diketahui, tenaga pendamping lapangan rumah tidak layak huni (RTLH) 2024 sudah mulai dibentuk. Terdapat 24 fasilitator yang siap diteken kontrak. Puluhan pendamping itu nantinya bertanggungjawab atas pelaksanaan realisasi RTLH di lapangan, mulai dari survei penerima, memantau pelaksanaan, pengadaan barang dan lain sebagainya.
“Besok insyaAllah sudah mulai tanda tangan kontrak. Proses pencairan honornya tiap bulan, tapi harus ada laporan kegiatan dulu,” terang Staf Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Pamekasan Dwi Budayana Eka Dewantara, Kamis (18/4/2024).
Secara umum, kata Dwi, menyusutnya honor itu dikarenakan kuota penerima RTLH tahun ini berkurang. Sehingga, biaya operasional di lapangan ikut terdampak. Sementara masa kerja puluhan fasilitator itu sekarang hanya berlaku tujuh bulan.
Disebutkan, setelah resmi diteken kontrak, 24 fasilitator itu akan melakukan verifikasi terhadap calon penerima. Tahun ini, kuota penerima RTLH hanya 228 penerima. Jumlah itu, terjun bebas dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 349 penerima.
“24 fasilitator ini terdiri dari 19 fasilitator regular, 5 orang khusus bencana. Jika tahun ini masa kerjanya tujuh bulan, tahun lalu sekitar 10 bulan. Semoga verifikasi yang dilakukan optimal, agar penerima RTLH tepat sasaran,” paparnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman