KABAR MADURA | Meski dijadikan venue laga Liga 3, Stadion A. Yani Sumenep masih mendapatkan cibiran dari sejumlah masyarakat, utamanya penggemar sepak bola. Ada beberapa fasilitas yang mestinya harus ada, seperti kamar ganti pemain, namun tidak ada.
Hannan, pria asal Kecamatan Pragaan itu mengatakan, sebenarnya kondisi stadion masih kurang layak, tetapi memang terkesan dipaksakan. Menurutnya, ada beberapa fasilitas yang harus dibenahi.
“Misalnya ruang tunggu pemain, saya beberapa menonton, yang akan berlaga di jam kedua masih menunggu di luar, tidak ada tempat khusus kayaknya di stadion itu,” kata dia.
Beberapa fasilitas lain, menurut Hannan, juga perlu diperhatikan, agar kenyamanan penonton dan tim sendiri dapat terwujud.
“Seperti tempat pelatih itu masih kurang layak jika kami perhatikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep telah menganggarkan renovasi Stadion A Yani untuk sebesar Rp200 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2024.
Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, sekilas Stadion A Yani perlu direnovasi. Pasalnya, kerap kali digunakan pertandingan resmi seperti Liga 3, baik penyisihan dan babak 28 besar. Tetapi renovasi Stadion A Yani hanya fokus pada pengecatan tribun di sisi utara dan selatan dan yang masih belum.
“Untuk renovasi stadion GOR Ahmad yani melalui anggaran APBD tahun ini berkisar Rp200 juta,” kata Moh Iksan.
Untuk kelengkapan stadion, sebagai syarat kelengkapan untuk penyelenggaraan liga nasional, nanti juga akan dianggarkan. Misalnya seperti ruang ganti dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya.
“Untuk sementara waktu kita gunakan anggaran yang ada,” paparnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna