KABAR MADURA | Hingga saat ini, soal kepastian realisasi proyek drainase di Sumenep belum jelas. Diketahui, proses realisasi proyek drainase ini sempat ditunda lantaran ada proses penyesuaian harga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dedi Falahuddin mengutarakan, realisasi proyek drainase tidak kunjung dikerjakan karena ada penyesuaian harga atau menunggu analisis penyesuaian harga satuan yang baru.
Namun, dia memastikan saat ini penyesuaian harga itu sudah selesai. Sehingga, sebagian paket proyek drainase itu sudah masuk lelang.
“Saat ini masih proses lelang, bahkan ada sebagian yang sudah tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Sumenep,” katanya, Selasa (25/6/2024).
Untuk tahun ini, kata Dedi, anggaran khusus proyek drainase bertambah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023 lalu Rp3,9 miliar, sementara tahun ini sekitar Rp4,2 miliar. Dedi menegaskan, proyek drainase paling besar anggarannya tahun ini yaitu peningkatan saluran drainase perkotaan dan lingkungan di Jalan Dr.Cipto, mencapai Rp1,4 miliar.
“Proses lelang biasanya 15-20 hari. Paling tidak, paling lambat awal Agustus mulai dilaksanakan,” bebernya.
Dedi menjelaskan, tidak semua proyek drainase itu melalui proses lelang, melainkan ada yang dikerjakan secara langsung atau penunjukan langsung (PL).
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sumenep Dulsiam menegaskan, proyek drainase perlu diawasi ketat. Sebab, berkaca pada tahun sebelumnya, ada sebagian pekerjaan yang tidak maksimal. Terbukti, pada saat hujan, daerah perkotaan menjadi langganan genangan atau banjir.
“Kesalahan pada tahun sebelumnya itu perlu dievaluasi dan perlu diperbaiki pada tahun 2024 ini,” tukasnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Sule Sulaiman