KABAR MADURA | Perayaan Hari Jadi (Harjad) Pamekasan kembali tidak meriah untuk kedua kalinya. Pada tahun 2023, perayaannya hanya difokuskan terhadap dua kegiatan. Yakni, upacara dan haul Ronggosukowati.
Demikian pula tahun ini. Pemerintah setempat memastikan anggarannya minim, sehingga berdampak terhadap minimnya kegiatan.
“Hal itu dikarenakan refocusing anggaran sehingga tidak mampu melakukan kegiatan lebih meriah,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan R. Moh Zahri, Senin (29/7/2024).
Menurut Zahri, perayaan tahun ini bertepatan dengan serangkaian pemilihan kepala daerah (pilkada). Pihaknya telah mendapatkan imbauan dari kepolisian setempat untuk tidak melakukan kegiatan yang mengundang banyak massa selama rangkaian pilkada berlangsung.
Atas hal itu, lanjut Zahri, instansinya terpaksa menyederhanakan kegiatan perayaan harjad yang sudah menjadi agenda tahunan tersebut.
“Untuk pelaksanaannya bisa satu atau dua hari. Tapi kalau tahun sebelumnya, satu hari. Pagi upacara, malam haul Ronggosukowati,” paparnya.
Zahri memaparkan, dalam dua kegiatan tersebut, juga dilakukan dengan sangat terbatas. Yakni hanya untuk lingkungan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, dan beberapa tokoh masyarakat, serta keturunan Raja Ronggosukowati yang ada di Pamekasan. Semua itu, dilakukan untuk tetap menjaga kondusivitas rangkaian pilkada 2024.
Sementara untuk anggaran, alokasi untuk kegiatan upacara dan haul, senilai Rp50 juta. Jika nanti ada perubahan aturan, kata Zahri, pihaknya akan segera melakukan pengajuan anggaran tambahan di perubahan anggaran keuangan (PAK).
“Kalau meriah seperti di tahun 2022, kurang lebih Rp500 hingga Rp700 juta. Kalau yang sekarang Rp50 juta. Sepertinya tidak akan berubah lagi aturannya, karena memang di bulan November itu sudah puncak pilkada. Jadi kita ikuti sesuai aturan yang ada, terpenting eksistensi harjad tidak hilang dan tetap khidmat,” terangnya.
Sementara itu, Desi Wahyuni, pengisi event Night Carnival pada perayaan harjad 2022 mengatakan, perayaan harjad tersebut harus ditinjau ulang oleh pemkab setempat, agar dalam realisasinya cukup berdampak.
Tidak dipungkiri, pihaknya sangat menyayangkan jika even-even potensial dalam perayaan harjad kembali tidak terselenggara untuk kedua kalinya. Sebab menurutnya, terdapat beberapa even sebelumnya yang sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Seperti bazar UMKM.
“Begitu pun dengan kegiatan night carnival, di sana mereka adu kreativitas. Program ini harus ditinjau ulang, apakah masuk program tahunan unggulan atau bukan,” tutupnya.
Diketahui, terdapat beberapa rangkaian kegiatan dalam perayaan harjad Pamekasan tahun lalu. Di antaranya seperti Festival Bonsai Nasional, Orasi Kepemudaan, Pamekasan Night Carnival, Bazar UMKM, Malam Kemilau Madura, Pameran Cagar Budaya, dan lainnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Miftahul Arifin