Kepulangan PMI Asal Pamekasan Diklaim Angkat Potensi Ekonomi

News26 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan mencatat bahwa potensi ekonomi meningkat usai pekerja migran Indonesia (PMI) pulang kampung di tahun 2021 hingga 2023 lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Diskop UKM dan Naker Pamekasan Ali Syahbana mengatakan, hal itu berdasarkan data survei yang dilakukan di  wilayah utara Pamekasan, meliputi Kecamatan Waru, Pagentanan, dan Batumarmar.

Berbakti
Kharisma 2

Potensi tersebut terlihat sejak kepulangan PMI di tahun 2021 yang disebabkan wabah Covid-19. Sehingga berpengaruh dengan munculnya berbagai bidang usaha dari masyarakat.

“Dengan kepulangan PMI ke daerah asalnya, potensi ekonomi kita semakin membaik,” kata Syahbana.

Baca Juga:  Realisasi Pelatihan WUB Tahap Ketiga Menunggu Kepastian Ketersediaan Anggaran

Dijelaskan Syahbana, jenis usaha yang dijalankan sangat beragam, namun rata-rata terdapat pada usaha skala rumah tangga menengah ke bawah, seperti usaha makanan, toko kelontong, warung minuman, usaha jahit, kue, serta beberapa jenis usaha lainnya.

Selain itu, berdasarkan data kepulangan PMI di tahun 2021 lalu, sedikitnya ada sekitar 2 ribu lebih pekerja yang pulang kampung, sehingga sampai saat ini data yang berangkat tidak mencapai 50 persen dari jumlah 3 tahun silam yang berkisar 449  orang.

Dia merinci, keberangkatan PMI sejak tahun 2022 sebanyak 169 orang, tahun 2023 sebanyak 230 orang, dan di tahun 2024 sebanyak 50 orang, selebihnya memutuskan untuk membuka usaha dan bertani di kampungnya masing-masing.

“Karena faktor Covid-19, sebagian dari PMI ada yang kembali berangkat ke luar negeri, dan sebagian lainnya buka usaha dan bertani,” terangnya

Baca Juga:  Diskop UKM dan Naker Pamekasan Akui Kesulitan Anggaran Dampingi Sertifikasi Halal Pelaku Usaha

Sementara itu, Mohammad Raji, mantan PMI asal Desa Bajur mengatakan, karena saat itu terjadi wabah Covid-19, banyak warga Madura yang harus pulang ke kampung halamannya, termasuk dirinya yang hingga kini memutuskan untuk membuka warung kelontong di desanya.

Di samping dapat berkumpul bersama keluarga, juga dapat memenuhi kehidupan sehari-hari, hingga tidak perlu melakukan pekerjaan di negeri orang.

“Sekarang saya sudah buka usaha, untuk apa saya berangkat ke sana lagi. Ya meskipun sempat dihubungi oleh mandor diminta untuk kembali, namun lebih nyaman di sini bisa berkumpul keluarga,” tegasnya

Pewarta: Moh. Farid

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *