KABAR MADURA | Keputusan Menteri Pertanian menambah alokasi pupuk bersubsidi secara nasional di tahun 2024 belum sampai di Sumenep.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Juhari mendesak agar segera sampai ke Sumenep.
“Dinas teknis atau organisasi perangkat daerah (OPD) terkait perlu jemput bola, misalnya ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, agar pupuk segera turun dan diketahui banyaknya penambahan pupuk itu,” katanya, Senin (29/4/2024).
Menurutnya, jika tidak disegerakan, khawatir stok pupuk di Sumenep habis, sehingga berdampak pada para petani. Sehingga, dalam waktu dekat perlu diadakan rapat mengenai ketersedian pupuk di Sumenep.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, semakin banyak pupuk maka semakin bagus, karena masyarakat Sumenep sangat membutuhkan pupuk agar pada saat musim tanam tembakau, jagung dan lainnya dapat langsung membeli pupuk.
“Tanpa harus menunggu musim tanam, jadi perlu dipersiapkan,” paparnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, alokasi penambahan pupuk bersubsidi memang ada, tetapi saat ini masih tetap menunggu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“SK gubernur saat ini belum turun sehingga, kami menunggu,” ucapnya.
Mengenai stok pupuk, saat ini masih aman. Sehingga, tidak mungkin stok di Sumenep habis. Namun dia akan terus berusaha hingga penambahan pupuk sampai di Sumenep.
“Sebenarnya usaha sudah ada, tetapi lagi-lagi karena SK gubernur belum turun, maka belum diketahui besaran tambahan pupuk bersubsidi itu,” kata mantan kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Sumenep itu.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) Sumenep Mu’izzi Jauhari juga berharap agar pupuk bersubsidi segera turun. Meski stoknya masih aman, namun dari stok pupuk bersubsidi di Sumenep sebanyak 26.590 ton, yang tersalurkan sebanyak 4.906 ton atau 18.45 persen, sisanya masih 21.684 ton untuk pupuk urea.
Sementara, untuk jatah pupuk NPK sebanyak 17.354 ton, yang tersalurkan 2.379 ton, atau 13.38 persen. Sisanya masih 14.979 ton.
“Semoga penambahan pupuk cepat terealisasi ya,” kata dia.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna