KABAR MADURA-Anggaran program Kalender Event yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menjadi sorotan dan dipersoalkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Alasannya karena anggarannya terlalu besar, yakni Rp2,8 miliar.
Anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin menegaskan, anggaran tersebut berlebihan, karena bisa untuk perbaikan objek wisata di Sumenep. Perbaikan dianggap solusi jangka panjang, bukan bersifat sementara, setelah itu habis anggaran karena sebatas hiburan.
“Alangkah baiknnya, anggaran miliaran itu bisa digunakan untuk memperbaiki wisata, itu lebih tepat kan, saya kira lebih banyak wisatawan yang tertarik pada Sumenep. Event itu kan hanya untuk memeriahkan, tetapi hasilnya saya kira kurang bagsus,” katanya, Kamis (25/1/2024).
“Untuk menarik para wisatawan ke Sumenep bukan itu sebenarnya, daripada anggaran miliaran itu dialokasikan untuk event lebih baik untuk perbaikan wisata di Sumenep kan,” ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep M. Ramzi berpandangan senada. Akses menuju objek wisata juga butuh perbaikan, salah satunya dermaga atau pelabuhan di Pulau Giliyang, karena sebagai penunjang agar wisatawan menjadi tertarik berkunjung.
“Masak akses dan fasilitas seperti kendaraannya masih kurang, jika ada event besar kadang tidak maksimal, karena aksesnya sulit,” kata Ramzi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohamad Iksan mengakui bahwa anggaran kalender event tahun 2024 ini disiapkan senilai Rp2,8 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep 2024.
Anggaran itu rencananya untuk 104 kegiatan. Sebagian sudah terlaksana, seperti kerapan sapi, parade musik tong-tong, festival macopat, dan event lainnya.
“Jadi dalam Kelender Event itu sudah ada jadwal tersendiri sekaligus anggarannya sudah ada,” kata Iksan menjelaskan tentang rencana kegiatan Kalender Event tanpa menanggapi kritikan anggota Komisi IV DPRD Sumenep Sami’oeddin.
Soal akses ke objek wisata, Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Keselamatan, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Sumenep Afif Rusidi menyampaikan bahwa tahun ini tidak ada perbaikan pelabuhan maupun dermaga.
“Tidak ada untuk tahun ini,” paparnya.
Perbaikan dermaga sudah dilakukan tahun 2023. Terdapat tiga pelabuhan yang dikerjakan, di antaranya di Kepulauan Paliat, Kecamatan Sapeken, anggarannya sebesar Rp452 juta. Dermaga Banbaru di Pulau Gili Raja denagan anggaran sebesar Rp197 juta. Satu lagi, Pelabuhan Tambat Labu Banraas, Giliyang dengan anggaran sebesar Rp197 juta.
Pewarta: Moh. Rozin, Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna