KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Secara umum, luas lahan pertanian tembakau tahun ini mencapai 22.289,3 hektar. Namun, petani hanya memanfaatkan 6.296,7 hektar untuk pertanian tembakau. Dari jumlah itu, lahan tegal mendominasi pertanian tembakau dibandingkan lahan persawahan dan pegunungan. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Andi Ali Syahbana, Senin (11/9/2023).
Menurutnya, banyaknya lahan tegal dibandingkan persawahan dan pegunungan tidak terlepas dari waktu penanaman tembakau yang tidak serentak. Bahkan hingga saat ini, 2.632,5 hektar tembakau di lahan tegal belum terpanen. Sedangkan inventarisasi dari luas lahan pertanian tembakau yang sudah dipanen direalisasikan selama seminggu sekali. Tahapan tersebut sesuai dengan hasil data penyuluh di lapangan dan nantinya dikumpulkan ke Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
“Kalau untuk serapan, kami yakin tanaman tembakau pasti terserap secara keseluruhan. Karena hasil produksi tahun ini lebih bagus dibandingkan dengan kualitas tembakau di tahun 2021 maupun 2022 kemarin,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, luas lahan pertanian tembakau yang sudah dipanen 15.992,7 hektar dengan hasil produksi 14.451 ton. Sedangkan tembakau yang belum terpanen mencapai 6.296,6 hektar. Rinciannya, lahan sawah 1.648 hektar, tegal 2.632,5 hektar dan pegunungan 1.648,1 hektar. Disarankan, agar petani tetap menjaga lahan pertanian dengan baik. Tujuannya, agar lahan tersebut bisa produktif hingga musim tanam berikutnya.
“Kami terus melakukan pembinaan kepada para petani pasca panen tembakau melalui penyuluh di lapangan, kami sudah melakukan rapat dengan masing-masing BPP secara khusus tentang pemetaan penanaman jenis tanaman yang cocok dengan lahan pertanian di Pamekasan,” tuturnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto
