Mengenal Kiprah Cahaya Langit Pamekasan: Menjembatani Kebaikan, Menjadi Sahabat Duafa, Yatim, dan Mualaf 

News10 views

KABARMADURA.ID | Cahaya Langit Pamekasan, salah satu yayasan sosial yang memiliki slogan sahabat mualaf, yatim, dan duafa. Sesuai dengan slogannya, yayasan yang berdiri sejak 2018 silam itu melakukan sebuah gerakan positif  untuk kesejahteraan sosial masyarakat. Seperti santunan anak yatim dan duafa salah satunya. Santunan tersebut dilakukan setiap satu bulan sekali. Meski sasaran utamanya mualaf, yatim, dan duafa, bukan berarti Cahaya Langit menutup mata untuk melakukan gerakan sosial lainnya. Mereka juga menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam.

SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAN 

Ketua Yayasan Cahaya Langit Badrul Hosni mengatakan, salah satu dasar gerakan itu karena ingin menjadi jalan bagi para donatur yang ingin berdonasi. Menurutnya, selama ini donatur kebingungan dalam menyalurkan donasi, bahkan cenderung salah sasaran.  Sehingga pihaknya harus menjembatani setiap kebaikan yang ada. Motivasi  itulah yang menjadi cikal bakal berdirinya yayasan Cahaya Langit tersebut. 

Baca Juga:  Cerita Anak PMI Malaysia Mengulang Studi Jenjang S1 dan S2 Beasiswa di Luar Negeri

“Yayasan ini berdiri tahun 2018. Sekarang sejak Februari 2022 sudah mendapat akta notaris dan akta kemenkumham. Kami berusaha menjembatani kebaikan dari seluruh kalangan,” terangnya. 

Iklan Banner Kabar Madura

Dikatakannya, adapun program yang dilakukannya adalah kajian mualaf, santunan anak yatim dan duafa yang dilakukan secara menyeluruh di masing-masing kecamatan, wakaf alquran yang disalurkan ke lembaga pendidikan, sedekah jumat, bedah rumah yatim, beasiswa santri yatim, dan kegiatan sosial lainnya. Hosni sapaan akrabnya mengungkap, biaya yang didapat murni dari para donatur. Sejauh ini, pihaknya sudah memiliki donatur tetap, baik dari lokal maupun dari luar daerah. 

Baca Juga:  Legislator Sumenep Sarankan Kades Dekati Warga yang Menolak Pembukaan Tambak Garam Baru

Dirinya menyebut, yayasan yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Desa Laden itu sudah memiliki 150 binaan anak yatim, 100 duafa, dan 20 binaan mualaf. Sedangkan pada tahun 2018, pihaknya memiliki 20 binaan anak yatim, 20 duafa, dan 5 mualaf.

Sementara binaan untuk mualaf dikhususkan pada pemahaman tentang tata cara ibadah dan lain sebagainya. Ia berharap, dengan adanya yayasan tersebut semua kalangan bisa merangkul semua lapisan masyarakat, sehingga  bisa membawa kebaikan untuk semua orang. 

“Selain program-program yang memang dikhususkan untuk sasaran utama, kami juga melakukan program kegiatan sosial ketika ada bencana. Dan juga ketika bulan haji, kami melakukan kurban sebanyak 20 kambing yang ditargetkan untuk wilayah tertentu,” ungkapnya.

Redaktur: Mohammad Khairul Umam

 

Iklan Banner Kabar Madura

Banner Kabar Sastra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *