Pecinta Cabai Jamu Rutin Kumpul Sabtu Sore untuk Bangkitkan Komoditas Cabai Jamu di Sumenep

Berita, News75 views

KABAR MADURA | Hampir redupnya peminat tanam cabai jamu di Sumenep membuat Komunitas Pecinta Cabai Jamu Sumenep bergerak. Kondisi itu juga membuat semakin bersemangat untuk menyadarkan masyarakat agar harus bangkit untuk menanam cabai jamu.

IMAM MAHDI, SUMENEP

Ketua Komunitas Pecinta Cabai Jamu Miftahul Arifin mengatakan, setiap hari Sabtu, anggota komunitasnya  berkumpul membahas persoalan cabai jamu, baik dari sisi cara menanam yang baik, hingga pemupukannya. Perbincangan itu dilakukan pada sore hari setelah ashar hingga menjelang maghrib.

Setelah diawali dengan membaca surat Al Fatihah dan salawat nariyah, serta mendoakan para sesepuhnya, setelah itu dilanjutkan dengan foto bersama dan saling meninjau lokasi tanaman cabai jamu secara bergantian.

Baca Juga:  Disambut Hangat Warga Pamekasan, Dr. Achmad Baidowi Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan dan Bagikan Sembako

Ada pemateri khusus dalam kegiatan itu. Pada pertemuan pertama dilakukan di rumah anggota yang paling banyak tanaman cabai jamunya. Setelah itu secara bergiliran menunjukkan tanaman cabai jamunya.

Keberadaan komunitas ini menarik minat warga lainnya. Bahkan, walaupun tidak bergabung, masyarakat mulai sadar akan pentingnya menanam cabai jamu.

“Komunitas ini masih baru berdiri sejak November 2023 lalu. Alhamdulillah saat ini sudah banyak peminat, bahkan, berkat komunitas, para anggota sudah paham penanaman serta pemupukan yang baik, bahkan dengan membuat pupuk organik sudah cukup mahir,” katanya, Selasa (10/12/2024).

Baca Juga:  Musim Kekeringan, Legislator Sumenep Desak BLT DBHCHT Segera Dicairkan

Menurutnya, potensi cabai jamu yang dimiliki Kabupaten Sumenep, sebenarnya menarik untuk menjadi alternatif tanaman perkebunan yang bisa diharapkan yang mampu mendongkrak ekonomi petani. Sebab, pasar cabai jamu cukup menjanjikan, ketimbang tanaman perkebunan lainnya.

Anggota komunitas itu saat ini sebanyak 11 orang. Selain melakukan kajian rutin berkenaan cabai jamu, juga dapat menyadarkan masyarakat setelah pulang dari acara perkumpulan di komunitas itu.

“Intinya saling berbagi info berkenaan dengan harga cabai jamu serta lainnya,” kata pria yang juga berprofesi sebagai dosen ini. (imd/waw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *