KABAR MADURA | Hasil evaluasi penggunaan smartphone berbasis android pada penilaian akhir semester (PAS) semester ganjil madrasah negeri di bawah naungan Kemenag Sumenep, dalam penerapannya ditemukan banyak masalah.
Siswa yang mengerjakan soal mennggunakan smartphone banyak yang tidak paham cara mengoperasikan aplikasinya.
“Dalam pelaksanaan PAS ganjil ini, kami banyak kesulitan dalam mengerjakan soal, karena saat ini masih baru pertama kalinya,” kata siswa asal Bluto, Zainul, Selasa (10/11/2024).
Zainul meminta bimbingan secara intens agar pada PAS semester genap nanti tidak terkendala lagi. Dia mengakui, meskipun terlihat mudah tapi sulit saat dijalani. Misalnya saat memasukkan email dan saat smartphone kehilangan jaringan internet.
Normaliya, siswa asal Lenteng Sumenep mengungkapkan hal senada. Dalam pelaksanaan PAS ganjil berbasis android tersebut diakui memberikan dampak positif, tetapi juga terdapat dampak negatifnya itu juga ada, seperti jaringan lambat dan terkadang eror.
“Paling tidak perlu disediakan Wi-Fi ya,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sumenep Muh. Rifa’i Hasyim mengatakan, temuan kendala jaringan serta siswa sulit mengoperasikan smartphone akan dievaluasi. Seluruh kepala sekolah akan diarahkan agar membuat pelatihan sebelum pelaksanaan ujian.
“Ini memang menjadi bahan evaluasi bagi kami, agar pada PAS selanjutnya dapat berjalan sesuai harapan,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan ujian selanjutnya, Rifa’i juga menegaskan bahwa penggunaan smartphone dalam mengerjakan ujian akan diterapkan pada sekolah swasta.
“Tahun ini kami wajibkan untuk 7 sekolah negeri, sebagai percontohan bagi sekolah swasta,” paparnya. (imd/waw)