KABAR MADURA | Sebanyak 214,32 ribu jiwa, masyarakat di Kabupaten Sampang hidup dibawah garis kemiskinan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang mengandalkan kucuran bantuan sosial (bansos) untuk menekan angka kemiskinan tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang, pada tahun 2024, tingkat kemiskinan di Kota Bahari itu menurun sebanyak 0,93 %, yang awalnya sebanyak 221, 71 berkurang menjadi 214,32 ribu jiwa. Terjadi penurunan sebanyak 7,36 ribu jiwa.
Tenaga Statistisi Ahli Pertama BPS Sampang Elsiana Restu Ihsani mengatakan, bahwa terjadinya penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sampang itu tidak terlepas dari upaya dan dukungan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Menurutnya, dukungan yang diberikan oleh Pemkab Sampang dan pemerintah pusat, salah satunya dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos), seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan intervensi kemiskinan melalui program rumah tidak layak huni (RTLH) dan lain semacamnya kepada masyarakat yang berhak.
“Penurunan angka kemiskinan ini sangat terbantu dengan adanya program bansos yang ada selama ini,” katanya, Selasa (4/2/2025).
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang mengatakan, seyogyanya upaya pengentasan kemiskinan terus diusahakan oleh pemerintah dengan komitmen bersama melalui program-program yang berfokus pada prioritas penurunan angka kemiskinan, seperti BLT, RTLH, maupun PKH dan lainnya.
Diakuinya, penyaluran bansos itu sangat membantu terhadap kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat serta memberikan kontribusi besar dalam pencapaian penurunan angka kemiskinan.
“Untuk mengentaskan kemiskinan ini perlu adanya transparansi dan komitmen bersama dalam menjalankan program yang dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Sampang,” ujar Sudarmanto.
Sarea, salah satu penerima manfaat program bansos berupa bantuan PKH di Kabupaten Sampang mengaku, sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anaknya.
Dirinya berharap, bansos ini terus digalakkan dan bisa ditingkatkan. “Dulu sulit sekali untuk sekadar membayar sekolah anak, tapi sekarang lebih ringan berkat bantuan ini,” ucapnya. (KM90/sub/din)