KABARMADURA.ID | PAMEKASAN -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menggagas program sekolah lapang (SL) untuk meningkatkan produktivitas petani tembakau Madura. Dari 13 kecamatan yang menjadi sasaran, hanya Kecamatan Pademawu yang tidak mengikuti SL. Sebab tidak ada kelompok tani (poktan) yang bersedia untuk dilatih.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Slamet Supriyadi, program SL 2022 menyasar 13 poktan. Beda halnya dengan tahun lalu, yang hanya menyasar 10 poktan.
‘’Pademawu penyuluhnya tidak sanggup, karena poktan-nya tidak memiliki tanah yang agak kering. Kalau tanah sawah, kami agak kesulitan untuk membudidayakan tembakau Madura yang cocok,’’ tuturnya, Selasa (27/9/2022).
Karena Kecamatan Pademawu tidak ada siap, Kecamatan Waru mendapatkan 2 jatah poktan yang akan dilatih SL. Sedangkan untuk peserta pelatihan dari setiap poktan berjumlah 25 orang, dengan total 325 peserta.
‘’Kriteria dari SL yaitu kelompok yang maju yang kegiatannya jalan, rutin melakukan pertemuan. Jadi diprioritaskan poktan yang semangat,’’ ungkapnya.
Ditambahkannya, materi pelatihan SL difokuskan untuk budidaya tembakau Madura prancak 95. Jumlah pertemuannya maksimal 3 kali dalam setiap program. Sementara untuk sumber anggarannya berasal dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), berkisar Rp200 juta.
‘’Kami mengajari budidaya yang baik, seperti pupuknya, tidak boleh dipanen muda, tidak boleh dicampur dengan gula. Kalau tidak diajari mungkin tidak karuan teman-teman itu,’’ imbuhnya.
Program Sekolah Lapang 2022
Jumlah sasaran: 13 poktan
Setiap poktan: 25 orang
Total peserta: 325 orang
Jumlah pertemuan: maksimal 3 kali/program
Materi: budidaya tembakau prancak
Sumber dana: DBHCHT (Rp200 juta)
Reporter: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Muhammad Aufal Fresky