KABAR MADURA | Proyek pembangunan drainase di Jalan Dr Cipto, Desa Kolor, Kota Sumenep, dikeluhkan lantaran menebang pohon-pohon di sepanjang jalan tersebut. Akibatnya menjadi semakin gersang dan panas.
Hal itu disampaikan pengendara motor Syarif Hidayatullah. Menurutnya, pihak kontraktor proyek harus bertanggung jawab, karena meski harus memperbaiki, tidak boleh menebang pohon, karena justru merusak lingkungan.
“Ya harus ditanami kembali, sebab itu berdampak pada stabilitas pengendara,” kata dia.
Kendati seperti, penanaman ulang itu masih membutuhkan waktu yang lama, sehingga mestinya proyek tersebut diperrimbangkan sejak awal.
“Pokoknya segera ditanami ulang,” imbuh pria dengan sapaan Dayat ini.
Kegiatan peningkatan saluran drainase perkotaan dan lingkungan Jalan Dr Cipto tersebut merupakan proyek lanjutan. Pagu anggarannya yakni Rp 1.374.180.000. Saat dilelang dimenangkan CV Jati Wangi yang berkantor di Desa Manding Laok, Kecamatan Manding, dengan harga penawaran Rp 1.352.012.003.
Penanggung jawab pekerjaan tersebut, Alvin, mengaku sudah merencanakan penanaman ulang pohon tersebut. Karena saat ini memang proyek tersebut sudah masuk tahap finishing.
“Kami selanjutnya memang sudah mengagendakan penanaman ulang pohon di sepanjang proyek tersebut,” paparnya. (ara/waw)