KABAR MADURA | Anggaran infrastruktur pendidikan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) di Kabupaten Sumenep terus meningkat. Tahun 2024 ini nilainya mencapai Rp46,7 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Agus Dwi Saputra mengatakan, anggaran khusus DAK tahun ini mencapai hingga Rp46,7 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, nilai tersebut lebih besar, karena untuk lebih mengoptimalkan sekolah yang saat ini rusak serta kekurangan fasilitas.
“Ya tahun ini cukup besar anggarnya, realisasinya masih dalam perencanaan,” katanya, Minggu (14/1/2024).
Pada tahun 2021 lalu, anggaran untuk proyek infrastruktur sekolah ini dianggarkan senilai Rp20 miliar. Kemudian naik jadi senilai Rp54 miliar di tahun 2022. Tapi kemudian kembali turun di 2023 jadi senilai Rp38 miliar. Sedangkan tahun 2024 kembali naik jadi senilai Rp46,7 miliar.
Prioritas utama nantinya akan dilakukan rehab ruang kelas, karena banyak ruang kelas yang membutuhkan percepatan perbaikan.
“Dana itu bakal digunakan khusus sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan PAUD,” tegasnya.
Selain itu, peruntukan anggaran tersebut adalah pembangunan ruang kantor, ruang kelas baru (RKB) atau sarana lain yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). Penerimanya, kata dia, merupakan sekolah yang lulus verifikasi, baik untuk sekolah pendidikan usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Insya Allah pelaksanaannya akan dilakukan pada selambatnya April 2024,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menegaskan, anggaran khusus DAK pendidikan dalam setiap tahun meningkat, tetapi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Artinya, dalam setiap tahun pengerjannya sangat lambat, termasuk serapan anggarannya pada tahun 2023 lalu sulit terserap hingga awal tahun 2024.
“Pelaksanaanya banyak yang selesai, namun serapan anggarannya lambat, hal ini tentu perlu evaluasi,” ujarnya.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna