KABAR MADURA | Mutu pendidikan perguruan tinggi menjadi jaminan dalam memperoleh kepercayaan masyarakat. Hal itu yang terus diikhtiarkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.
“Karena itu, kami terus mendorong lahirnya guru besar atau profesor,” ujar Rektor IAIN Madura Dr. Saiful Hadi, Ahad (28/1/2024).
Dijelaskan, belum lama ini IAIN Madura menggelar sidang terbuka senat akademik pengukungan lima profesor di Auditorium IAIN Madura, Jalan Raya Panglegur, Ceguk, Tlanakan, Pamekasan, Sabtu (28/1/2023).
Pengukuhan guru besar tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Dr. H. Nizar Ali.
Dr. Saiful Hadi menyampaikan, proses akademik di perguruan tinggi menjadi modal utama untuk berdedikasi kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu, tegas mantan aktivis PMII itu, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam mengarahkan berbagai proses akademik dari berbagai konsentrasi keilmuan mahasiswa menjadi bagian dari kunci keberhasilan.
Bertambahnya professor di berbagai bidang keilmuan, tiada lain sebagai wujud komitmennya untuk melahirkan SDM yang religius, moderat, kompeten, mandiri, berdaya saing, dan cinta tanah air.
“Keberadaan profesor menjadi instrumen yang dapat menjamin dan menjadi kekuatan kita untuk bisa memberikan legitimasi, bahwa peningkatan mutu kelembagaan berskala internasional bisa diraih bersama dengan mereka,” paparnya kepada Kabar Madura.
Dr. Saiful Hadi mengungkapkan, profesor di IAIN Madura totalnya berjumlah 12 orang. Ke depan, akan bertambah dua profesor lagi. Saat ini, ada dua akademisi yang tengah menunggu Surat Keputusan (SK) dari Kemenag RI.
Menurutnya, internasionalisasi kelembagaan akan mudah dicapai dari hasil penelitian para profesor tersebut, karena diyakininya dari sisi kualitas dan kontribusi sudah bisa dipertanggungjawabkan, selain sudah menjadi tekad utama yang ditargetkan ke depannya.
“Kami sudah mempersiapkan kawan-kawan kami untuk mengejar penelitian dan pengabdian di beberapa negara, di antaranya Negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan lainnya,” imbuhnya.
Dia berharap kepada para profesor yang sudah dikukuhkan agar terus berusaha membulatkan tekad dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, mulai dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
“Tanggung jawab para profesor ini adalah menjadi person payung; memayungi keilmuan yang masih yunior, seperti saya ini, supaya bisa berkembang lebih baik,” terangnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Hairul Anam