KABAR MADURA | Retribusi atau tiket masuk destinasi wisata binaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sudah dinaikkan beberapa bulan lalu. Namun, kenaikan retribusi itu belum sepenuhnya bisa mendongkrak capaian pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan Moh. Zahri mengatakan, capaian PAD itu juga dipengaruhi oleh jumlah pengunjung. Menurutnya, meski tidak naik signifikan, grafik pendapatan PAD cukup baik sejak diberlakukannya kenaikan retribusi.
“Faktor pengunjung juga menjadi pemicu capaian PAD. Jadi, selain menaikkan retribusi, jumlah kunjungan juga menjadi target kami,” paparnya, Rabu (19/6/2024).
Zahri menambahkan, hingga akhir April lalu, capaian PAD tembus Rp19.331.800 atau 19,3 persen dari target Rp100 juta. Kata Zahri, pemberlakukan dinaikkannya retribusi itu menjadi salah satu cara untuk mendongkrak PAD sektor wisata, selain intens melakukan pembenahan di masing-masing destinasi.
“Naiknya dari dua ribu menjadi lima ribu. Pertimbangannya, karena nilai mata rupiah cukup tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan Imam Hosairi menekankan, dinas terkait harus menciptakan pemikiran yang inovatif untuk mendongkrak PAD, selain menaikkan retribusi. Sebab, menurutnya, minat pengunjung menjadi kunci dalam capaian PAD tersebut.
“Perlu pemikiran cerdas. Misal, Talang Siring dijadikan rest area. Di sana harus disediakan sejumlah tempat duduk dan fasilitas yang mendukung. Soal harga bukan masalah, selama pengunjungnya tertarik,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman