KABAR MADURA | Capaian ikan tangkap yang terdata sekarang masih 54,35 persen. Padahal, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dibebani target 21.116,43 ton. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan M. Djufri Effendi, Senin (9/9/2024).
Dia mengatakan, capaian ikan tangkap yang terdata saat ini baru 11.476,10 ton. Data itu berdasarkan pendataan pada triwulan pertama dan kedua, yakni dari Januari hingga Juni. Dia meyakini, capaian ikan tangkap akan terus bertambah dan bahkan bisa tembus dari target yang telah ditentukan.
“Tapi data yang sekarang masih butuh dikroscek ulang dan divalidasi. Karena kadang ada beberapa laporan yang tidak sinkron dengan keadaan di lapangan. Bisa saja nanti ada perubahan, untuk triwulan ketiga masih proses berjalan,” ungkapnya, Senin (9/9/2024).
Pihaknya meyakini capaian ikan tangkap tahun ini bisa capai target meski ada kegiatan survei potensi migas di area wilayah pantai utara. Pasalnya, survei tersebut tidak mempengaruhi terhadap kualitas ataupun populasi ikan di laut. Sebab tidak ada kegiatan pembangunan ataupun semacamnya yang bisa mengakibatkan ikan tercemar.
“Survei itu tidak ada pengaruhnya ke capaian ikan tangkap. Hanya saja ada imbauan, saat dilakukan survei, nelayan tidak boleh berada di dekat wilayah survei, karena cukup berbahaya,” terangnya.
Saat ini, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mencapai target produksi ikan, diantaranya peningkatan penyediaan sarana usaha kenelayanan seperti alat penangkapan ikan (API) dan alat bantu penangkapan ikan (ABPI), serta melakukan penebaran benih ikan di laut dan penataan perizinan usaha perikanan tangkap untuk mengurangi pelanggaran dalam proses penangkapan ikan.
“Sekarang masyarakat sudah mulai sadar dengan pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, penggunaannya sudah mulai berkurang, meskipun memang masih ada beberapa yang menggunakannya,” tutup Jufri. (nur/zul)