KABAR MADURA | Alat pendeteksi terhadap terjadinya bencana belum sepenuhnya ada di Pamekasan, termasuk pendeteksi banjir. Padahal, Pamekasan termasuk daerah yang langganan banjir setiap tahunnya.
Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi mengatakan, selama ini pihaknya hanya mengandalkan update tinggi muka air di sejumlah sungai yang ada di Kota Gerbang Salam. Hal itu sebagai upaya untuk membaca cuaca yang terjadi, terlebih saat musim hujan. Sehingga, bisa melakukan mitigasi bencana sejak awal.
“Tidak ada pengadaan, yang kami punya hanya alat pendeteksi gempa,” ungkap Dofir, Senin (17/9/2024).
Untuk pengadaan alat pendeteksi banjir, dia mengungkapkan, pihaknya masih terkendala anggaran. Pasalny, anggaran yang tersedia hanya cukup untuk penanganan bencana banjir. Sehingga, pengajuan yang diajukan tidak kunjung disetujui.
Bahkan, Dofir menyebut, alat pendeteksi gempa yang dimiliki sekarang merupakan bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov).
Dofir menjelaskan, selama ini untuk melihat potensi banjir, pihaknya hanya bergantung terhadap data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Diketahui, terdapat beberapa bencana yang potensial terjadi di Pamekasan, di antaranya banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan kekeringan.
“Semoga ada penambahan alat pendeteksi bencana lainnya,” tukasnya. (nur/zul)