KABARMADURA.ID | SUMENEP -Demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meratakan Hari Santri Nasional (HSN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar kegiatan Musabaqah Qiraatil Kitab atau Kirab Kuning. Kegiatan tersebut berlangsung khidmat atas kerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kamis (19/10/2023).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, terdapat empat hal bagi para santri memahami kitab kuning. Masing-masing, waktu atau kesempatan, kesabaran dan ketelatenan, pembimbing yang alim serta karunia. Sebab, tidak semua orang bisa membaca kitab kuning.
“Karena itulah, kami menyediakan panggung untuk terus mendukung peningkatan SDM, terutama bagi para santri,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menghaturkan banyak terima kasih terhadap para ulama yang sudah berkenan menjadi dewan juri. Bahkan mengajak para santri agar selalu bersyukur atas karunia Allah SWT. Sebab tidak semua orang mempunyai kesempatan belajar hukum fiqih dan membaca kitab kuning.
“Ini salah satu jalan spiritualitas para santri dalam memahami ilmu agama,” tuturnya.
Sementara Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setkab Sumenep Kamiluddin menyebutkan, lomba baca kitab kuning diikuti 51 peserta. Puluhan peserta tersebut sudah melalui proses seleksi tingkat Majelis Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sumenep.
“Para santri yang mengikuti lomba ini, merupakan hasil saringan dari tingkat kecamatan,” paparnya.
Secara umum, tujuan kegiatan tersebut untuk melestarikan karya ulama nusantara sebagai pijakan hukum bagi umat Islam. Selain itu, untuk menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat Sumenep dalam mempelajari dan mengamalkan kitab kuning.
“Kami berharap agenda ini terus berlanjut, menjadi sarana dan motivasi bagi santri-santri di Sumenep,” harapnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Totok Iswanto