KABAR MADURA | Tahap penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang sekolah menengah atas negeri (SMAN) di Sumenep sudah berakhir pada Selasa, 2 Juli 2024. Namun, hingga hari terakhir PPDB SMAN, terdapat 9 SMAN dari total 12 SMAN di Sumenep tidak mampu memenuhi pagu.
Hal itu diungkapkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Jawa Timur Wilayah Sumenep Budi Sulistyo.
Dia mengatakan, dari 12 SMAN di Sumenep yakni yang penuhi pagu hanya 3 sekolah yakni, SMAN 1 Sumenep sebanyak 360 siswa, SMAN 2 Sumenep 432 siswa, dan SMAN 1 Kalianget sebanyak 324 siswa.
Sementara 9 sekolah yang tidak penuhi pagu adalah SMAN 1 Gapura (jumlah pagu 252 siswa), SMAN 1 Ambunten (252 siswa), SMAN 3 Sumenep (216 siswa), SMAN 1 Bluto (252 siswa), SMAN 1 Lenteng (180 siswa), SMAN 1 Arjasa (252 siswa), SMAN 1 Gayam (144 siswa), SMAN 1 Masalembu (144 siswa), dan SMAN 1 Sapeken(144 siswa).
“Pendaftaran dibuka sejak 18 Juni-2 Juli 2024 namun tidak semua SMAN memenuhi pagu,” katanya, Rabu (3/7/2024).
Dia beranggapan, jumlah lulusan SMP dan MTs yang sedikit menjadi penyebab. Selain itu, banyaknya sekolah di wilayah SMAN belum memenuhi pagu. Sehingga persaingan untuk memperoleh siswa baru cukup ketat. Meski demikian SMAN yang tidak memenuhi pagu masih ada waktu tambahan. Sehingga hanya mendapat siswa baru sesuai pendaftar hingga PPDB SMAN berakhir.
“Masih ada perpanjangan waktu, tetapi jika masa perpanjangan tidak penuhi pagu maka ini tentu perlu dievaluasi,” paparnya.
Budi mengimbau pihak SMAN di Sumenep, yang pagu siswanya belum memenuhi target PPDB 2024, diperbolehkan membuka pendaftaran lagi Mengenai jadwalnya masih belum ditentukan.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Sumenep Sirajum Munir mengaku akan bersama-sama berjuang, agar Semua SMAN di Sumenep memenuhi pagu, dirinya berencana akan mengumpulkan kepala SMAN di Sumenep.
“Tentu ini akan menjadi evaluasi kita bersama,” Kata pria yang juga sebagai Kepala SMAN 1 Kalianget ini.
Pewarta: Imam Mahdi
Redaktur: Wawan A. Husna