Anggota DPRD Sumenep Desak Percepatan Realisasi Proyek JUT Maksimal September

News39 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Proyek jalan usaha tani (JUT) di Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Perindustrian Perdagangan (Perindag) Sumenep baru dapat dimulai pada September 2024.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep Juhari mendesak agar proyek itu segera dilaksanakan, setidaknya pada Agustus mendatang sudah dapat dimulai. Karena berdasarkan laporan masyarakat, kondisi jalan sangat memprihatinkan.

“Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis harus gerak cepat dalam merealisasikan proyek itu,” kayanya, Rabu (24/7/2024).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan, saat ini sudah mulai mau panen tembakau. Sehingga, jalan yang hendak dilewati para petani itu sudah bagus. Tujuannya, untuk mempermudah pada saat mengangkut tembakau dan pengangkutan hasil pertanian lainnya.

Baca Juga:  Pemkab Sampang Andalkan Anggaran Pemprov Tangani Kekeringan

Jika tidak ada progres, dalam waktu dekat akan memanggil OPD terkait mengenai permasalahan yang hingga saat ini proyek tersebut  tidak segera dilaksanakan.

“Itu kan proyek kecil, masak sangat lambat pekerjaannya,” ucapnya.

Diketahui, proyek JUT tersebut bertujuan untuk memudahkan transportasi dan aksesibilitas ke gudang tembakau. Selain itu, dapat mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksesibilitas ke lahan pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar lahan pertanian dan juga gudang tembakau.

Sementara itu, Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas UMKM dan Perindag Sumenep mengaku akan segera melaksanakan proyek JUT itu, minimal pada September 2024. Sedangkan alasan tidak cepat dikerjakannya proyek itu karena sempat ada kesalahan teknis.

Baca Juga:  Dampak Renovasi, PAD SGMRP Terancam Tidak Penuhi Target

Jalan tersebut menghubungkan antara lahan pertanian dengan jalan raya utama, serta menghubungkan antara lahan pertanian dengan sumber daya pertanian. Lokasinya di Kecamatan Pasongsongan. Ada dua titik lokasi, masing masing akan menelan Rp200 Juta, sehingga secara keseluruhan ada sekitar Rp400 juta.

“Saat ini dalam tahap perencanaan,” paparnya.

Pewarta: Imam Mahdi

Redaktur: Wawan A. Husna

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *