KABAR MADURA | Penerapan madrasah inklusi di Pamekasan masih terbilang minim. Saat ini hanya ada enam madrasah swasta dan 8 madrasah negeri yang menerapkan pembelajaran madrasah inklusi tersebut. Padahal, jumlah keseluruhan madrasah di Kota Gerbang Salam mencapai 685 madrasah dari semua jenjang, mulai dari madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA).
Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Badrus Shomad mengatakan, penetapan madrasah inklusi itu dilakukan secara bertahap. Sebab dalam realisasinya dibutuhkan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai di setiap lembaga.
“Kalau tahun ajaran yang sekarang masih belum ada (penerapan madrasah inklusi). Tapi, sejauh ini sudah ada enam lembaga swasta dan 8 madrasah negeri yang sudah menerapkan madrasah inklusi,” ungkap Badrus, Senin (19/8/2024).
Minimnya penerapan madrasah inklusi itu, lanjut Badrus, dikarenakan terbatasnya sarpras yang mendukung, mulai dari tenaga pengajar hingga ruangan khusus, dan sarpras lainnya. Kendati demikian, pihaknya mendorong setiap madrasah atau lembaga pendidikan yang berada di bawah binaannya untuk tetap memberikan layanan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus, meski dengan keterbatasan sarpras.
Tahun ini, kata Somad, pihaknya tidak ada target secara khusus mengenai penerapan madrasah inklusi tersebut. Sebab, bergantung terhadap pengajuan dari pihak madrasah.
“Harus ada pengajuan dulu dari madrasah, baru nanti turun SK. Sebenarnya sebagian sudah ada yang mengajukan, tapi nunggu SK,” tutup Shomad.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Sule Sulaiman