KABARMADURA.ID | PAMEKASAN-Dana program pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) tahun 2024 menyusut dibandingkan tahun ini. Saat ini program JUT hanya kecipratan dana Rp4 miliar. Sedangkan tahun ini tembus di angka Rp11 miliar. Sumber dana tersebut melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Hal ini diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Nolo Garjito, Rabu (20/12/2023).
Menurutnya, JUT tahun ini sudah terealisasi 100 persen. Pengurangan anggaran terjadi akibat menurunnya cukai tembakau tahun ini. Sehingga berdampak terhadap setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengguna DBHCHT. Secara umum, berkurangnya anggaran JUT dikarenakan adanya penyesuaian perolehan DBHCHT tahun ini. Yakni, dari Rp134 miliar menyusut menjadi Rp91 miliar.
“Jadi proyeksi atau penggunaan Rp4 miliar di tahun 2024 mendatang ini sudah melalui pembahasan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pamekasan. Terlebih dalam urusan efisiensi anggaran yang diploting,” ujarnya kepada Kabag Madura.
Pihaknya menuturkan, pemanfaatan dana Rp4 miliar dikhususkan untuk 25 titik JUT. Hanya saja, lokasi pasti pembangunan JUT masih tahap analisis internal instansinya. Sedangkan tahun ini ada 113 titik. Namun dari ratusan pekerjaan tersebut hingga saat ini masih tahap pembayaran dari bagian keuangan terhadap masing-masing rekanan. Bahkan hasil pekerjaan masih tahap pemeriksaan dari Badan Pengaudit Keuangan (BPK) Jatim.
“Audit ini dilakukan hanya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mempermudah akses para petani menuju lahan pertaniannya. Alhamdulillah, tahun ini semua JUT sudah terealisasi, tinggal menunggu pembayaran dari keuangan,” tuturnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Totok Iswanto