KABAR MADURA | Meski setiap tahun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengadakan program bantuan sosial (bansos) untuk kalangan warga lanjut usia (lansia), namun cakupannya hanya sebagian kecil.
Program yang disalurkan melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep itu oleh anggota DPRD Sumenep Samioeddin masih dinilai jauh dari harapan.
“Minimal sepertiga dikaverlah setiap tahunnya, biar lebih dirasakan oleh masyarakat luas,” kata dia.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos P3A) Sumenep Fajarisman mengakui masih ada belasan ribu lansia yang belum mendapatkan perhatian yang wajar. Alasannya, selama ini hanya mengandalkan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
“Masih proses verifikasi validasi (verval) program tersebut, sedang diusahakan lebih cepat tahun ini,” kata dia.
Tahun 2024 ini, hanya sekitar 170 lansia yang final menerima bansos. Dari jumlah tersebut, mereka yang nihil bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Padahal masih ada sekitar 13 ribu lansia yang belum tersentuh program tersebut.
“Mereka masih lebih banyak yang belum merasakan bantuan tersebut,” imbuhnya.
Fajar juga meminta masyarakat yang mempunyai kemampuan harta untuk tanggap dan peduli kepada warga di sekitarnya. Sehingga tidak melulu bergantung pada pemerintah.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna