KABAR MADURA | Penghapusan jurusan di sekolah menengah atas (SMA) juga diberlakukan untuk madrasah aliah (MA) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, baik yang swasta maupun negeri.
Hal itu menyusul keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang menghapus sistem jurusan untuk kelas XI dan XII sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka.
Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Kemenag Pamekasan Badrus Shomad mengatakan, semua MA yang berada di bawah naungannya telah memberlakukan penghapusan sistem jurusan tersebut. Sebab, ratusan lembaga pendidikan menengah ke atas di Kota Gerbang Salam sejatinya sudah menerapkan kurikulum merdeka.
“KMA Nomor 450 Tahun 2024 juga mengacu kepada Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024. Jadi kelas XI dan XII sudah tidak ada penjurusan,” ungkapnya kepada Kabar Madura, Rabu (31/7/2024).
Nantinya, lanjut Badrus, akan ada mata pelajaran pilihan dari siswa, sesuai dengan minat dan bakat masing-masing individu. Sebanyak 125 MA di Pamekasan yang sudah menerapkan penghapusan jurusan tersebut. Menurutnya, dengan sistem pengembangan bakat dan minat tersebut, pembelajaran lebih efektif, terutama dalam pemetaan potensi siswa.
Pihaknya juga memastikan, dalam penerapan sistem yang baru itu, semua guru sudah kompeten sehingga maksimal.
“Semoga dengan ini pencapaian hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan sesuai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pamekasan Slamet Goestiantoko mengatakan, pihaknya belum memastikan terkait realisasi penghapusan jurusan di setiap SMA yang ada di Pamekasan.
Slamet masih akan mengikuti sosialisasi terkait penerapan kebijakan tersebut. Pihaknya memastikan, nantinya akan mengikuti semua regulasi yang ada.
“Kalau sudah ada kebijakan dari Disdik Provinsi, saya infokan. Bagaimanapun kita tetap mengikuti kebijakan yang ada,” singkatnya, Rabu (31/7/2024).
Terpisah, siswa kelas XII MAN 1 Pamekasan Azzahra Rindu Illahi mengatakan, khusus di angkatannya, masih menggunakan sistem jurusan. Namun, untuk angkatan di bawahnya, tidak lagi berdasarkan jurusan, melainkan disesuaikan dengan mata pelajaran pilihan yang sudah dipilih sebelumnya.
Zahra menilai, sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini lebih efektif. Sebab, mata pelajaran yang diikuti sesuai minat bakat setiap individu, yang nantinya bisa disesuaikan dengan arah ketika kuliah.
“Sebenarnya yang per jurusan itu juga efektif. Tapi saya rasa lebih efektif lagi yang penetaan kelasnya itu seperti adik kelas. Karena lebih terarah,” tutup Duta Generasi Berencana (GenRe) Pamekasan 2024 itu kepada Kabar Madura.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Miftahul Arifin