KABAR MADURA | Tewasnya lima warga Desa Jarin di dalam sebuah sumur sedalam empat meter, menumbuhkan empati dari sejumlah pihak, khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan, tokoh masyarakat setempat yang juga mewakili keluarga korban, Muzakki, berharap ada bantuan khusus dari Pemkab Pamekasan untuk keluarga korban.
Menurut Muzakki, bantuan tersebut untuk mengurangi beban keluarga korban yang ditinggalkan.
“Mohon dengan hormat, kepada pemerintah kabupaten untuk bisa meringankan (beban) keluarga korban,” tegasnya.
Sementara itu, Pemkab Pamekasan melalui Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan, Herman Hidayat Santoso mengatakan, bantuan khusus terhadap keluarga korban bisa terkaver di dinasnya. Namun, harus ada pengusulan dari desa atau kecamatan.
“Bantuan tetap diusulkan ke pak bupati, tapi harus ada pengusulan yang masuk dari desa atau kecamatan dulu,” tutupnya kepada Kabar Madura.
Sebelumnya diberitakan bahwa kejadian naas yang menimpa lima orang yang masih memiliki hubungan keluarga itu, diduga akibat kekurangan oksigen.
Kapolsek Pademawu Iptu D. Riawanto mengungkapkan, MH (50), pemilik sumur, awalnya hendak membersihkan bambu yang direndam dalam sumur tersebut. Namun, karena tidak kuat, korban terjatuh ke sumur yang berbau itu. Kemudian, MS (60) hendak menolong MH, namun naas, dirinya juga terseret jatuh ke dalam sumur tersebut.
“F (45), MS (46), dan Z (29), datang untuk menolong dan masuk ke dalam sumur. Mereka berlima masih satu famili.” terangnya, Kamis (28/11/2024).
Iptu D. Riawanto menyebut, berdasarkan analisa sementara, meninggalnya kelima orang itu lantaran kekurangan oksigen. Sebab kondisi sumur itu dalam keadaan bau tidak sedap akibat air rendaman bambu.
“Usai dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD SMart,” tambahnya.
Terpisah, Direktur RSUD Smart Pamekasan dr. Raden Budi Santoso mengatakan, korban datang ke rumah sakit dalam keadaan meninggal dan langsung dibawa ke rumah korban.
“Untuk mengetahui penyebab kematian perlu autopsi,” terangnya. (nur/pin)