KABAR MADURA | Tahun ini pemeliharaan marka jalan di Pamekasan tidak mendapatkan alokasi anggaran. Padahal, kondisi beberapa marka di sejumlah jalan mulai terlihat buram.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan
Indah Eka Surgawati mengatakan, pihaknya telah mengajukan anggaran sekitar Rp100 juta khusus pemeliharaan marka jalan dalam penganggaran tahun 2024.
Namun, karena keterbatasan anggaran, pengajuan tersebut tidak dipenuhi.
“Tahun sebelumnya kurang tahu apakah dapat pemeliharaan marka (jalan) atau tidak, karena sebelumnya marka bukan di bidang sarpras,” tuturnya kepada Kabar Madura, Kamis (15/2/2024).
Disebutkan, tahun ini instansinya hanya mendapatkan anggaran pemeliharaan penerang jalan umum (PJU). Namun, alokasi yang didapatkan terbilang minim, yakni senilai Rp140 juta, mengingat jumlah PJU di Pamekasan sebanyak 5.348.
Pemeliharaannya bisa berupa perbaikan lampu yang konslet, pemenuhan sarpas pendukung lainnya seperti kabel, trafo, kap lampu, dan lainnya.
“Sebagai antisipasi kekurangannya, kami ajukan di PAK, untuk marka jalan juga akan diajukan nanti,” ungkap Indah.
Terpisah, Nurkhotimah, warga asal Waru mengatakan, keberadaan marka jalan cukup penting
sebagai tanda penertiban berlalu lintas. Menurutnya, pengemudi bisa memperhatikan
tanda-tanda marka yang terpasang di setiap ruas jalan, sehingga bisa menekan terjadinya
kecelakaan.
Tidak hanya itu, dirinya juga berharap, pemkab setempat bisa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jalan terkait macam dan fungsi setiap marka jalan tersebut.
“Di jalan yang saya lewati cukup banyak yang warna putihnya (marka jalan) sudah tidak terlihat. Padahal, itu menjadi tanda bagi pengguna jalan dalam berlalu lintas. Saya rasa juga penting
dilakukan sosialisasi terhadap fungsi dan macam marka jalan. Karena pasti sedikit orang yang tahu, biasanya kan beda-beda garisnya,” terangnya.
Pewarta: Safira Nur Laily
Redaktur: Hairul Anam