KABAR MADURA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan tidak melanjutkan kembali program beaiswa magister khusus aparatur sipil negara (ASN), sebab anggarannya tidak tesedia. Akibatnya, hanya ada 10 orang yang mampu dibiayai selama 2022 sampai 2023.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pamekasan Saudi Rahman menyampaikan, program beasiswa S2 merupakah program penguatan SDM bagi ASN yang dikerjasamakan dengan Universitas Airlangga (Unair)
Sayangnya, program tersebut hanya berjalan selama 2 tahun, mulai 2022 hingga 2024, lantaran anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024 tidak mampu membiayai program tersebut. Terdapat prioritas program lainnya yang diutamakan.
“Jadi setiap tahun kami ajukan, pada 2023 kemarin tidak ada penerima baru, hanya melanjutkan beasiswa penerima di 2022 kemarin dan itu ada 10 orang,” paparnya, Kamis (15/2/2024).
Saudi menjelaskan, anggaran untuk membiayai program tersebut sudah diusulkan saat proses pembahasan APBD 2024, kurang lebih ada 10 orang yang diproyeksikan mendapatkan beasiswa S2.
Setelah adanya berbagai pertimbangan, maka tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) tidak menyetujui, meski tahun 2024 tidak berjalan program tersebut. Pihaknya akan mengusahakan pada tahun berikutnya, apabila anggarannya tersedia akan diprogramkan.
“Anggaran yang dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan, artinya tagihan dari Unair itu, mulai dari biaya UKT-nya, biaya lain-lain yang ditimbulkan dari perkuliahan itu, yang basisnya tagihan dari Unair,” urainya.
Dia menjelaskan, 10 orang yang sudah mendapatkan program beasiswa S2 saat ini sudah menuntaskan proses studinya di 2023 lalu, karena beasiswa yang diberikan dikhususkan untuk 4 semester dan bisa ditempuh selama kurun waktu 2 tahun.
“Anggaran yang dikucurkan setiap tahunnya sebesar Rp900 juta, sehingga total anggaran yang sudah dihabiskan sebesar Rp1,6 miliar dari awal pembiayaan sampai tuntas,” ungkapnya.
Untuk diketahui, program beaiswa S2 bagi ASN merupakan program prioritas di masa kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Terdapat 26 orang yang mendaftar, tetapi setelah dilakukan seleksi oleh Unair hanya ada 10 orang yang diterima.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif
Redaktur: Hairul Anam