Warga Kampung Mahfud MD Mayoritas Ikut Pilihan Kiai tidak Coblos Capres 03

Headline, News112 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Kepala Desa Plakpak, Satrah, akhirnya buka suara mengenai penyebab rendahnya perolehan suara pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Desa Plakpak, kampung halaman Mahfud MD. Bahkan terendah dari dua paslon lainnya.

Menurut Satrah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya perolehan suara paslon nomor urut 3 itu, salah satunya karena  masyarakat yang berpatokan langsung pada  pilihan kiai pada Pemilu 2024. Selain itu, karena latar belakang pengusung partai politik di belakangnya.

Berbakti
Kharisma 2

Satrah menjelaskan, pengaruh pilihan kiai di desanya sangat berdampak besar. Tidak hanya pada pemilu capres tahun ini,  namun juga terjadi terhadap pemilihan lainnya. Namun dia mengaku sudah memantau para petugas penyelenggara agar melakukan pemungutan dan penghitungan suara  sesuai dengan petunjuk teknis dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Juga:  Pemkab Sampang Fokuskan Cabor Belum Berprestasi di Bupati Cup

“Faktor ketokohan para kiai merupakan faktor yang jadi magnet bagi masyarakat,” ungkap Satrah.

Terdapat 10.912 pemilih di Desa Plakpak. Dari jumlah tersebut, paslon Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan sebanyak 1.705 suara. Sedangkan  2.492 untuk suara paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Untuk paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup 6.597 suara.

“Ada 118 surat suara tidak sah, sedangkan untuk surat suara lainnya mayoritas untuk Anies-Muhaimin,  itu pun karena banyak kiai dan tokoh (mendukung) ke 01,” jelasnya.

Senada dengan hal itu, A. Hendra Purnomo, warga Desa Plakpak itu mengatakan bahwa rata-rata masyarakat di desanya pernah nyantri di berbagai pondok pesantren. Atas hal itu, dia menilai bahwa keputusan masyarakat akan lebih condong pada pilihan kiai setempat, yang lebih condong pada capres Anies Rasyid Baswedan.

Baca Juga:  Tiga Gudang Tembakau di Sumenep Mulai Buka Pembelian, Kebutuhan 1.800 Ton

Berkenaan dengan perolehan surat suara Mahfud MD, menurut Hendra, dipengaruhi faktor  partai pengusung yang dinilai kurang tepat jika mendapatkan suara banyak di daerahnya.

“Rata-rata ikut kiai, jika mengaca pada partai pengusung Mahfud MD, maka tidak bisa mendapatkan suara banyak, karena bukan basisnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Siti Khadidjah, ibunda Mahfud MD, menggunakan hak suaranya di TPS  08 Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan.

Di TPS tempat tinggal ibunda Mahfud MD tersebut, paslon nomor urut 3 unggul dari dua paslon lainnya. Dari total 291 hak suara di TPS itu, nomor urut 01 (Anies-Muhaimin) mendapat 45 suara,  nomor urut 2 (Prabowo-Gibran) meraup 82 suara, dan  nomor urut 03 meraih 136 suara. Kemudian  5 surat suara tidak sah dan 23 orang tidak menggunakan hak pilihnya

Pewarta: Moh. Farid

Redaktur: Wawan A. Husna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *