DLH Pamekasan Ajukan Tiga Pembangunan TPS3R di 2025

Berita, News30 views
Banner Iklan

KABAR MADURA | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan merencanakan pembangunan pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) untuk tahun 2025. Terdapat tiga lokasi yang diproyeksikan menjadi sasaran pembangunan, yakni Desa Bunder, Kecamatan Pademawu; Desa Pakong, Kecamatan Pakong; dan Desa Samatan, Kecamatan Proppo.

Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamkasan Moh. Sjafii mengatakan, masing-masing pembangunan dialokasikan Rp600 juta. Pemilihan tiga lokasi itu berkenaan dengan permintaan atau pengajuan dari pihak desa. Indikatornya, pengelolaan sampah di desa itu perlu penanganan yang lebih optimal.

“Sumber anggarannya itu dari DAK. Kalau dari APBD tidak ada. Ketiganya sudah diajukan, tinggal menunggu keputusan,” terangnya, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga:  Jumlah Tenaga Pengawas Sekolah di Sampang Tidak Ideal

Disebutkan, apabila nanti tiga pengajuan itu tidak disetujui sepenuhnya, pihaknya akan kembali mengusahakanya di tahun berikutnya. Hal itu dilakukan agar pengelolaan sampah bisa lebih tertata di semua wilayah.

Sejauh ini, terdapat 21 TPS3R yang sudah dibangun. Puluhan pengelolaan sampah itu tersebar di 8 kecamatan. Namun, pihaknya tidak menampik bahwa dari semua TPS3R yang sudah terbangun memang tidak sepenuhnya aktif.

Artinya, lanjut Mamad, pengelolaannya kurang maskimal, seperti dari penguraian sampahnya. Selain itu, ketidakmaksimalan TPS3R itu juga dipengaruhi oleh sedikitnya masyarakat yang bekerja sama dengan TPS3R.

Baca Juga:  Aktivis Lingkungan Desak DLH Pamekasan Segera Penuhi Sarpras Persampahan

“Tidak aktifnya bukan karena tidak jalan sama sekali, pengoperasiannya jalan cuman kurang memenuhi target. TPS3R itu dikelola oleh KSR. Dinas berwenang di pendampingan,” tutupnya kepada Kabar Madura.

Diketahui, pada 2023 terdapat dua pembangunan TPS3R, yakni di Desa Pagendingan, Kecamatan Galis dan Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu. Masing-masing pembangunan dialokasikan Rp600 juta yang meliputi pembangunan gedungnya, sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung lain. Sementara tahun 2024 tidak ada pembangunan. (nur/zul)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *