KABAR MADURA | Meski sudah memangkas puluhan pohon yang tumbang dan miring akibat diterjang angin puting beliung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep dinilai lambat mengantisipasi lebih awal.
Sekretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep M. Ramzi mengatakan, beberapa wilayah di Sumenep memang rawan terjadi angin puting beliung dan lainnya.
“Coba itu segera dideteksi sejak awal, seperti di pintu masuk Kota Keris itu tidak bakal roboh beberapa tiang listrik itu, itu kan awalnya diduga dirobohin pohon kabelnya, sehingga ikut roboh tiangnya,” kata Ramzi.
Jika itu diantisipasi sejak awal, maka kemungkinan hal itu tidak bakal terjadi. Sebagai evaluasi jangka panjang, Ramzi meminta dinas terkait terus mengkroscek beberapa pohon, terutama di pinggir jalan yang potensial roboh. Jika itu kebetulan wilayah atau tugas Pemerintah Provinsi (Porprov) Jawa Timur, maka harus segera dikoordinasikan.
“Mujur yang insiden itu tidak sampai ada korban, maka itu harus diantisipasi sejak dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Arif Susanto mengatakan, puluhan pohon di kawasan Desa Patean di Kecamatan Batuan dan Desa Nambakor di Kecamatan Saronggi, diakui banyak yang tumbang dan miring. Sehingga harus dipotong dan dipangkas.
“Kegiatan bersih-bersih dan rabas ini merupakan tindak lanjut agar tidak terjadi lagi,” paparnya.
Pihaknya memprioritaskan pemangkasan pohon yang berada di sepanjang jalan nasional, karena ada sejumlah pohon yang sangat menghawatirkan.
“Kami juga berterima kasih bagi masyarakat yang memberikan informasi atas pohon yang mengganggu warga,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin
Redaktur: Wawan A. Husna